Jelang Olimpiade Tokyo 2020 - Nasehat Pelatih untuk Praveen/Melati!

Sumakwan Wikie Riaja Jumat, 23 Juli 2021 | 13:00 WIB
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, bersama pelatih Nova Widianto (tengah) seusai menjadi runner-up New Zealand Open 2019, Auckland, Sleandia Baru, Minggu (5/5/2019). (instagram.com/jordan_praveen)

BolaStylo.com - Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto kuatkan mental Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti untuk Olimpiade Tokyo 2020.Satu-satunya wakil ganda campuran Indonesia di Tokyo nanti yakni Praveen/Melati kini sedang mempersiapkan strategi untuk memulai laga hari Sabtu (24/07/2021) melawan Simon Wing Hang Leung/Gronya asal Australia.Dilansir dari badmintonindonesia.org, Nova Widianto menyebut persiapan tak hanya soal masalah teknik di lapangan,namun juga mental meraih kemenangan.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Marcus/Kevin Dikritik Media Luar Karena Hal Ini"Kondisi Jordan/Melati sejauh ini sudah sangat bagus. Latihannya sudah banyak ke teknik, latihan fisiknya sudah dikurangi," ucap Nova.

"Di dua hari terakhir ini tinggal menyiapkan dan menguatkan mental saja. Yang terpenting sekarang mentalnya harus siap," imbuhnya.Nova mengesampingkan ranking pemain dan lebih memilih fokus pada mental yang bisa menentukan hasil pertandingan."Karena Olimpiade selama ini kalau saya lihat kadang-kadang orang yang ada di peak performancenya belum tentu secara mental, " ujar Nova.

Baca Juga: Membaik, Kondisi Bek Masa DepanTimnas Indonesia Usai Cedera ACL

"Kalau saya flashback, Owi/Butet itu performa terbaiknya di 2012 tapi emasnya di 2016. Kenapa? Karena mereka secara permainan 2012 itu sudah bagus tapi secara mental belum siap," imbuhnya.Ditambah persiapan para kontingen bulu tangkis Indonesia di Tokyo kali ini sedikit berbeda dari Prefektur Kumamoto karena minimnya waktu persiapan yang dibutuhkan pemain sebelum laga dimulai."Memang tidak seperti di Kumamoto ya, di sini waktunya dibatasi baik di practice court ataupun di main hall, jadi kami harus pintar-pintar mengatur program. Sparring juga hanya ada Fajar/Rian, jadi saling bergantian," kata Nova.

Baca Juga: Hindari Bahan Kimia, Cerahkan Warna Bibir Dengan Ramuan Alami Ini"Tapi semua negara juga mengalami hal yang sama. Jadi tidak ada alasan buat kami untuk tidak memaksimalkan jadwal latihan yang ada. Beruntungnya sejak hari pertama latihan di main hall, kami tim Indonesia sudah berkesempatan menjajal tiga lapangan pertandingan. Ini bagus untuk adaptasi. Kendala yang signifikan tidak ada, hanya memang agak silau lampunya," imbuhnya.Selain pasangan Australia Simon Wing Hang Leung/Gronya, babak penyisihan grup C nanti Praveen/Melati akan berjumpa dengan pasangan Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark) dan pasangan unggulan Jepang yakni Yuta Watanabe/Arisa Higashino.Adapun hasil pernyataan yang diberikan oleh Nova sebagai pelatih Praven/Melati yakni tak hanya fokus pada strategi masing-masing pasangan saja namun semua pertandingan akan dijalani dengan metode latihan yang sama.

Baca Juga: Hadia Hosny, Anggota Parlemen Mesir yang Ancam Pamor Carolina Marin di Olimpiade Tokyo 2020

"Saya tidak menyiapkan strategi khusus ya karena semua pasti buta dengan kekuatan lawan. Kondisi seperti sekarang membuat saya lebih menyiapkan ke Jordan/Melati saja. Tidak bisa pertandingan terakhir calon lawan mereka menjadi patokan, pasti beda," ucap Nova lagi.Perlu diketahui, Nova Widianto merupakan pebulu tangkis yang mampu meraih medali perak bersama Liliyana Natsir di Olimpiade Beijing 2008 serta kerap kali mengharumkan nama Indonesia melalui kejuaraan bergengsi lainnya.Hal tersebut ditegaskannya kepada Praveen/Melati untuk tidak terlalu terpaku pada pengalaman yang ia raih, namun tetap yakin pada diri sendiri saja untuk hasil yang lebih baik.

Baca Juga: Barcelona - Memphis Depay Resmi Diperkenalkan, Messi Siap!"Saya bilang ke Jordan/Melati, pengalaman saya main di Olimpiade itu jangan terlalu banyak dipikirin, tidak harus dijadikan beban," ujar Nova lagi.

"Dulu saya begitu, kalau setelah main saya keluar jalan-jalan di village karena kalau di dalam kamar saja kepikiran terus, stres, dan jadi tidak bisa tidur,"

"Semua harus dijaga, makan, sikap dan lain-lain yang kecil-kecil itu, percaya tidak percaya ya itu berpengaruh. Yakin boleh tapi kita tidak boleh takabur." imbuhnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : badmintonindoensia.org
Penulis : Sumakwan Wikie Riaja
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan