Olimpiade Tokyo 2020 - Ginting Tak Terkejut Kento Momota Gugur Prematur, Ini Alasannya

Reno Kusdaroji Jumat, 30 Juli 2021 | 10:01 WIB
Tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota saat tersingkir dari Olimpiade Tokyo 2020 usai gagal lolos fase grup, Rabu (28/7/2021). (BWF Olympics)

BolaStylo.com - Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting sama sekali tak terkejut unggulan pertama, Kento Momota gugur di fase grup Olimpiade Tokyo 2020.

Laga terakhir fase grup tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 memunculkan beberapa kejutan.

Setidaknya, empat unggulan turnamen termasuk Kento Momota (nomor 1, Jepang) harus gugur prematur di fase grup.

Pada grup C ada Kevin Gordon (Guatemala) menyingkirkan Ng Ka Long Angus (8, Hong Kong), grup D Marck Caljouw (Belanda) mengalahkan Sai Praneeth (13, India), dan grup K Toby Penty (Inggris) menumbangkan Kantaphon Wangcharoen (14, Thailand).

Paling mengejutkan adalah gugurnya Kento Momota di tangan Heo Kwanghee (Korea Selatan).

Gugurnya para unggulan membuat kesempatan tunggal putra Indonesia yang tersisa, Anthony Sinisuka Ginting meraih medali Olimpiade Tokyo 2020 semakin besar.

Anthony Ginting pun turut mengomentari para unggulan juara yang tumbang terlalu cepat pada olimpiade kali ini, terutama soal Kento Momota.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Gagal Total! Ini Harapan Terakhir Tuan Rumah untuk Raih Medali

Tempo hari (28/7/2021), Kento Momota secara mengejutkan dikalahkan Heo Kwang Hee (Korea Selatan) straight game atau lewat dua gim langsung dengan skor 15-21, 19-21.

Hal ini menyita perhatian Anthony Sinisuka Ginting, namun ia sama sekali tidak terkejut.

Bagi Ginting, menjadi unggulan juara bukan jaminan bisa lolos dari grup.

Tunggal Putra Indonesia ini menilai, kekalahan bisa dialami oleh siapapun dan Kento Momota menjadi bukti nyata bahwa Olimpiade Tokyo 2020 sangat sengit.

Baca Juga: Sepak Terjang Calon Lawannya Bikin Ngeri, Ahsan/Hendra Wajib Waspada di Semifinal Olimpiade Tokyo 2020

Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, berpose setelah menjalani laga terakhir penyisihan grup Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sport Plaza, Rabu (28/7/2021).

"Saya pikir (Kento Momota kalah) itu normal, ini adalah turnamen, semua orang bisa kalah bisa juga menang," kata Ginting dilansir dari laman resmi BWF.

"Tidak ada yang bisa memastikan bahwa dia akan menang, jadi tentu saja setiap pemain harus mengendalikan perasaan dan pikiran mereka dengan baik.

"Saya pikir Momota kurang beruntung kemarin," imbuhnya.

Tak seperti Kento Momota, Ginting masih berjuang di fase penyisihan dan ia akan berjumpa Anders Antonsen pada perempat final tunggal putra besok Sabtu (31/7/2021).

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Marcus/Kevin & Jojo Tumbang, Indonesia Gagal Tiru Kesuksesan China

Ginting lolos ke perempat final usai mengalahkan wakil tuan rumah, Kanta Tsuneyama (unggulan ke-12 turnamen, Jepang) straight game dengan skor 21-18, 21-14.

Sementara tunggal putra Indonesia lainnya, Jonatan Christie langkahnya terpaksa terhenti pada babak 16 besar.

Langkah Jonatan Christie (7, Indonesia) terhenti di tangan Shi Yu Qi (11, China) lewat straight game dengan skor cukup telak, 21-11, 21-9.

Kini, Ginting menjadi harapan terakhir Tim Merah Putih untuk meraih medali pada cabor bulu tangkis tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : bwf.tournamentsoftware.com,olympics.bwfbadminton.com
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan