Minggat dari Rumah Saat 12 Tahun Sampai ke Olimpiade Tokyo 2020, Kevin Cordon Bikin Indonesia Bangga

Reno Kusdaroji Minggu, 1 Agustus 2021 | 09:54 WIB
Kevin Cordon (pebulu tangkis Guatemala) didikan Pelatih Asal Indonesia. (Instagram/bwf.official)

BolaStylo.com - Pebulu tangkis Guatemala, Kevin Cordon telah berkorban banyak di balik kesuksesan yang mengejutkan Indonesia di Olimpiade Tokyo 2020.

Pada awal Olimpiade Tokyo 2020 dimulai, mungkin banyak orang yang tidak mengetahui siapa itu Kevin Cordon.

Namun kini, nama Kevin Cordon melambung tinggi sebagai kuda hitam dari Amerika Selatan pertama yang mampu menembus semifinal tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020.

Pada babak grup C tunggal putra, Cordon mampu menyingkirkan pemain unggulan Taiwan, Ng Ka Long Angus.

Masuk ke fase penyisihan, pebulu tangkis berusia 34 tahun itu menyingkirkan Marck Caljouw (Belanda).

Kemudian pada perempat final, ia kembali membuat kejutan dengan mengalahkan Heo Kwang-hee (Korsel) yang sebelumnya menyingkirkan unggulan pertama, Kento Momota (Jepang).

Bagi publik Indonesia, nama Kevin Cordon menjadi lebih spesial karena ia ternyata dididik oleh pelatih asal Indonesia yang bernama Khadafi.

Baca Juga: Gagal Teruskan Sejarah Emas China di Olimpiade Tokyo 2020, Li/Liu: Mereka Memaksa Kami Melakukan Kesalahan

Dilansir dari Kompas, Khadafi merupakan pelatih asal Solo, Jawa Tengah yang telah melatih Kevin Cordon sejak tahun 2004.

Hingga pada 2017, Khadafi ditunjuk federasi bulu tangkis Guatemala untuk melatih Kevin Cordon di sektor tunggal putra dan Nikte Sotomayor dari sektor tunggal putri.

Pelatih asal Solo tersebut mengungkapkan jika dirinya bangga karena anak didiknya mampu memberikan hasil terbaik di Olimpiade Tokyo 2020.

"Sebagai pelatih, saya bahagia para pelatih bisa meraih mimpi mereka,"

"Terima kasih kepada dukungan Komite Olimpiade, Federasi Badminton dan rekan saya Jose Maria Solis atas dukungan mereka." kata Khadafi dikutip dari Archysport.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020- Ahsan/Hendra Dapat Suntikan Semangat dari Istri Usai Gagal Raih Medali

Di balik kesuksesan Kevin Cordon pada Olimpiade Tokyo 2020, ternyata banyak pengorbanan yang telah ia lakukan.

Bahkan, salah satu pengorbanan terbesarnya telah dilakukan saat ia masih berusia 12 tahun.

Saat masih berusia 12 tahun, Cordon minggat dari rumah demi mengejar mimpinya bermain di Olimpiade.

Kevin Cordon mengklaim bahwa orang tuanya tidak tahu apa-apa tentang soal bulu tangkis, namun bukan berarti mereka tak mendukungnya.

Menurut pengakuan Cordon, ia dilepas orang tuanya untuk berjuang meraih mimpinya sendiri.

Baca Juga: Awalnya Hampir Menyerah, Penakluk Marcus/Kevin Kini Patahkan Rekor Indonesia, China dan Korea di Olimpiade Tokyo 2020

"Orang tua saya tidak tahu apa-apa tentang bulu tangkis, tetapi mereka berkata, 'Jika Anda ingin menjadi pemain bulu tangkis dan mewujudkan impian Anda, pergilah ke ibu kota'," kata Cordon.

"Saya pergi sendiri, saya sendirian. Federasi mengatakan ada banyak anak kecil dengan bakat besar, dan mereka memindahkan kami ke ibu kota dan berkata.

"Federasi berkata, 'Oke, kami akan memberi Anda pelatihan, sekolah, makanan, akomodasi'. Itu sebabnya saya memutuskan untuk pergi.

Meski minggat dari rumah, Kevin Cordon sama sekali tidak kesal dengan orang tuanya terutama sang ibu.

Pasalnya, ia tetap memegang pesan terakhir sang ibu sebelum dirinya minggat dari rumah.

"Ibuku memberi pesan, 'Oke, pergilah tetapi hati-hati, tidak ada alkohol, tidak ada obat-obatan'. Setelah 20 tahun, keluarga saya lebih bahagia dari saya.”

Baca Juga: Jangan Sembarangan, Jus Alpukat Berbahaya untuk Orang dengan Kondisi Ini

Kevin Cordon saat kecil, akan selalu berbeda dari anak-anak lain di kampung halamannya, La Union, sebuah kota kecil berjarak empat jam di sebelah timur Guatemala City.

Awalnya, ia sempat ingin menjadi pesepakbola karena ayahnya hingga pada akhirnya memiliki mimpi lain untuk menjadi pebulu tangkis yang bermain di olimpiade.

"Ayah saya dulu bermain sepak bola, dan saat itu salah satu pemain terbaik di Piala Dunia adalah Kevin Keegan dari Inggris," Cordon mengenang mimpi masa kecilnya.

"Jadi dia (ayah) berkata, 'Jika saya punya anak, namanya Kevin'. Jadi itu sebabnya nama saya adalah nama bahasa Inggris.

Baca Juga: Olimpiade Tokyo 2020 - Perih Anders Antonsen Kalah di Tangan Anthony Ginting

"Saya juga ingin menjadi pesepakbola dan kemudian bulu tangkis datang ke dalam hidup saya.

"Saya memiliki mimpi saya di Beijing (2008) dan sekarang di Olimpiade keempat saya, itu masih mimpi yang sama, hanya sekarang saya lebih menikmatinya," jelasnya.

Pada semifinal tunggal putra nanti, Kevin Cordon akan melawan Victor Axelsen (unggulan keempat, Denmark).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : bwf.tournamentsoftware.com,olympics.bwfbadminton.com
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan