Dituntut Karena Melanggar Kode Etik BWF, Lawan Greysia/Apriyani pada Final Olimpiade Tokyo 2020 Bersilat Lidah

Reno Kusdaroji Jumat, 6 Agustus 2021 | 10:17 WIB
Transformasi gaya rambut Chen Qingchen, pebulutangkis Tiongkok yang dipanggil Dora (Instagram.com/chenqingchen.id)

BolaStylo.com - PBSI milik Korea (BKA) menuntut pelanggaran kode etik lawan Greysia/Apriyani di final Olimpiade Tokyo 2020, Chen Qing Chen kepada BWF.

Ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu meraih medali emas usai mengalahkan Chen Qing Chen/Jia Yi Fan pada final Olimpiade Tokyo 2020.

Dalam perjalanannya mencapai final Olimpiade Tokyo 2020, salah satu lawan Greysia/Apriyani, Chen Qing Chen dituduh melakukan pelanggaran kode etik.

Tuntutan dilakukan BKA (Badminton Korea Association) atau PSSI milik Korea kepada BWF karena Chen Qing Chen melakukan perilaku buruk sepanjang pertandingan.

BKA melaporkan perilaku buruk yang dilakukan Chen Qing Chen pada fase grup D dan semifinal saat melawan wakil Korea Selatan, Kim So-Yeong/Kong Hee-yong.

Dalam dua pertandingan tersebut, Chen Qing Chen terdengar berulang kali mengucapkan "Wo Cao" yang bernada kasar.

Kalimat "Wo Cao" sejatinya merupakan umpatan bernada kasar, ABC News memerumpamakan ujaran tersebut sama artinya seperti "f**k" pada Bahasa Inggris.

Baca Juga: Pensiun dari MotoGP, Valentino Rossi Lanjutkan Karier Bersama Ferrari?

Awalnya, Chen Qing Chen terdengar mengucapkan umpatan tersebut ketika dia bersama Jia Yi Fan kalah pada gim pertama saat melawan Kim So-Yeong/Kong Hee-yong pada grup D.

Kemudian, ia beberapa kali terdengar kembali meneriakkan sumpah serapah itu sepanjang gim kedua dengan intensitas tinggi.

Terutama, saat Chen Qing Chen/Jia Yi Fan mencetak poin melawan wakil Korsel tersebut.

Akhirnya, Chen/Jia, mengalahkan Kim/Kong lewat rubber game dengan skor 19-21, 21-16, 21-14 untuk lolo ke fase penyisihan sebagai juara grup D Olimpiade Tokyo 2020.

Baca Juga: Lionel Messi Dipaksa Pergi Barcelona, Diminta Gabung Besiktas

Sementara itu, Chen Qing Chen kembali terdengar meneriakkan kata-kata tak sopan yang sama saat berjumpa Kim/Kong kembali pada laga semifinal ganda putri.

Pada laga semifinal dimana ia terdengar mengucap umpatan tersebut, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan mengalahkan Kim/Kong straight game dengan skor 21-15, 21-11.

Buntutnya, Chen harus menerima kecaman dimulai dari publik Korea, kemudian pihak media dan sampai ke BKA mereka.

BKA mengajukan tuntutan kepada BWF bukan IOC (Komite Olimpiade Internasional) karena mereka tidak memiliki aturan yang melarang pengucapan umpatan dalam pertandingan.

Baca Juga: Ganda Putri China yang Dilaporkan PBSI Korsel ke BWF Teman Baik Greysia Polii

Peraturan BWF dengan jelas mengatakan, pemain tidak boleh menggunakan kata-kata kotor yang cukup keras untuk didengar oleh wasit dan penonton.

Anggaran Dasar BWF, Bagian 2.2.4:KODE ETIK: PEMAIN

Pemain bertanggung jawab atas presentasi, perilaku, sikap, dan kinerja antara lain sebagai berikut:3.2.9. Tidak menggunakan kata-kata yang umum dikenal dan dipahami dalam bahasa apa pun untuk menjadi ucapan tidak senonoh dan diucapkan dengan jelas dan cukup keras untuk didengar oleh wasit atau penonton.

Baca Juga: Ganda Putri China yang Dilaporkan PBSI Korsel ke BWF Teman Baik Greysia Polii

Setelah BKA secara resmi melayangkan tuntutan atas pelanggaran kode etik yang dilakukan Chen Qing Chen kepada BWF, wakil China itu belum memberikan respon.

Sejauh ini, Chen hanya pernah mengklarifikasi sekali di media sosial miliknya setelah mengalahkan Kim/Kong pada fase grup D Olimpiade Tokyo 2020.

Waktu itu, Chen bersilat lidah untuk membela diri bahwa ungkapan tersebut hanya untuk mencoba untuk mendorong dirinya sendiri bermain lebih baik selama bertanding.

Chen mengakui cara tersebut dilakukannya dengan membuat pengucapan yang tidak akurat.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : BolaSport.com,ABC,Badmintonplanet
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan