Pembohong! Joan Laporta Tak Ingin Lionel Messi Bertahan di Barcelona

Eko Isdiyanto Minggu, 8 Agustus 2021 | 08:07 WIB
Konferensi pers Presiden Barcelona, Joan Laporta pada Kamis (6/8/2021) soal kegagalan merekrut Lionel Messi. (BARCATVPLUS)

BolaStylo.com - Klaim mengejutkan datang dari pakar bahasa tubuh asal Inggris yang menganalisis konferensi pers Joan Laporta soal kegagalan kontrak Lionel Messi.

Joan Laporta selaku Presiden Barcelona menggelar konferensi pers pada Jumat (6/8/2021) yang pada intinya klub tak bisa mengontrak Lionel Messi lagi.

Masalah finansial yang terbentur dengan aturan La Liga soal batas gaji pemain menjadi tembok penghadang kontrak Barcelona terhadap Lionel Messi.

Padahal sejak kampanye calon presiden Barcelona lalu, Laporta menjadi sosok yang getol menginginkan Messi untuk bertahan di Camp Nou.

Sementara itu, setelah drama yang terjadi selama satu musim lalu Messi akhirnya menyepakati dan menerima kontrak baru yang disodorkan Barca.

Baca Juga: Ratapi Kepergian Lionel Messi, Ronald Koeman: Saya Tak Paham!

Meskipun pada akhirnya hal itu tak memberi dampak signifikan setelah aturan La Liga memaksa keduanya untuk berpisah di akhir musim panas 2021.

"Kami sebenarnya sudah sepakat dengan Messi untuk kontrak lima tahun, tapi gajinya hanya dibayar dua tahun," ucap Laporta saat konferensi pers.

"Leo sudah menerima kontrak tersebut. Kami yakin itu sudah sesuai dengan Financial Fair Play, tapi tidak diizinkan La Liga," imbuhnya.

Pernyataan itu kemudian dianalisis oleh salah satu pakar bahas tubuh asal Inggris, Darren Stanton terhadap seluruh sikap non-verbal Laporta selama konferensi.

Baca Juga: Drama Ambyarnya Kesepakatan Messi dan Barcelona, Blaugrana Disebut Khianati La Pulga Hingga Ayahnya Meradang

Lionel Messi bersalaman dengan Presiden Barcelona, Joan Laporta.

Hasilnya Stanton menilai gerak tubuh Laporta sangat berbanding terbalik dengan apa yang diucapkan, sang presiden dinilai tak menginginkan Messi bertahan.

Meskipun Laporta menggunakan bahasa Spanyol, namun perilaku non-verbal saat orang di negara mana pun ketika berbohong sama saja.

"Ketika dia mengatakan niatnya untuk mempertahankan Messi dua tahun lagi, saya tidak percaya itu benar," ucap Stanton dikutip dari Daily Mail.

"Karena dia secara otomatis mengambil napas dalam-dalam dan banyak menelan. Itu adalah refleks bawah sadar ketika kita berbohong.

Baca Juga: Dianggap Tak Serius Beri Hadiah pada Anak Didik Pelatih Indonesia, Pemerintah Guatemala Dikritik Publik

"Karena itu, saya tidak percaya bahwa mereka ingin dia tetap tinggal selama dua tahun lagi. Terlepas dari perbedaan kebiasaan.

"Jadi meskipun mereka berbicara dalam bahasa Spanyol, perilaku non-verbal persis sama seperti di seluruh dunia." imbuhnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Dailymail.co.uk
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan