Ia bahkan sempat merasa gelisah, khawatir dan tidak enak karena kepikiran.
"Ketegangan malah sangat terasa di babak semifinal dan perebutan medali perunggu, terasa sekali tekanannya. Baru saya percaya yang senior-senior saya bilang bahwa Olimpiade memang sebuah turnamen yang berbeda. Padahal saya mencoba tidak memikirkan itu tapi tidak tahu kenapa perasaan itu membayangi terus. Paling kentara di luar lapangannya sih, seperti malam itu saya tidak bisa tidur, gelisah, khawatir sampai pas bangun paginya juga perasaannya masih tidak enak," jelasnya.
Ginting juga menuturkan jika saat melawan Kevin Cordon di perebutan medali perunggu, ia masih dibayangi kekalahannya atas Chen Long.
Ia takut tidak bisa bermain lepas dan mengeluarkan kemampuannya dengan baik.
Untungnya, Anthony bisa mengatur semua itu dan mengakhiri debutnya di Olimpiade dengan cukup manis.
"Ketegangan itu lebih karena memikirkan pertandingan melawan Kevin (Cordon) ya, bukan karena saya masih memikirkan kekalahan dari Chen Long. Takut tidak bisa mengeluarkan kemampuan terbaik sih, takut tidak bisa main lepas. Dan lawannya juga kan lagi on fire jadi agak tegang. Untungnya saya bisa manage dengan baik," jelas Ginting saat ditanya soal ketegangan di perebutan medali perunggu.
Anthony berhasil meraih medali perunggu dan berdiri di podium bersam Chen Long yang meraih perak dan Viktor Axelsen yang meraih emas.
Source | : | badmintonindoensia.org |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |