BolaStylo.com - Nasib sial dialami mantan pemain Arsenal yang kini jadi wonderkid Newcastle United, Joe Willock yang menjadi korban pelecehan rasial.
Serba salah menjadi seorang Joe Willock ketika aktif berselancar di internet menggunakan akun media sosial pribadinya.
Tak disangka dan diguga, kegemaran Joe Willock bermain media sosial justru berbuah buruk untuk kehidupan dan kesehatan mentalnya.
Bagaimana tidak, Joe Willock mengaku mendapat pesan bernada pelecehan rasial setiap hari melalui media sosialnya.
Resah dengan tindakan itu, Willock meminta perusahaan media sosial untuk bertindak lebih aktif dalam melawan rasialisme.
Baca Juga: Toni Kross Sebut Perginya Messi dari Barcelona, Beri Real Madrid Dua Keuntungan
Pesepak bola berusia 21 tahun itu mengaku sudah mencoba untuk mengabaikan pesan-pesan berisi yang melecehkan dirinya.
Namun, sekuat apa pun Willock berusaha hasilnya akan tetap sama hingga ia merasa tidak sanggup lagi melakukan itu.
Pesan rasialis yang didapatkan diakui Willock sangat menyakiti hatinya, karena setiap kali muncul, ia menjadi orang pertama yang melihat itu.
"Setiap hari saya mendapat pesan-pesan mengenai warna kulit atau hal lain yang benar-benar menjijikan," ucap Willock dikutip dari Goal International.
Baca Juga: Jus Kubis Ternyata Simpan Banyak Manfaat dari Antikanker hingga Jaga Kesehatan Usus
"Tidak banyak yang bisa Anda lakukan, Anda harus mencoba untuk mengabaikan itu. Saya pikir Instagram, Facebook, dan Twitter tidak berusaha cukup keras untuk melawan itu.
"Saya merasa satu-satunya hal yang bisa Anda lakukan sekarang ini adalah untuk mengabaikan itu.
"Akan tetapi itu muncul langsung di ponsel dan mereka punya cara untuk mengirim langsung pesan-pesan menjijikkan ini.
"Sangat menyedihkan, bahkan untuk membicarakannya pun," imbuhnya.
Baca Juga: Tanpa Kamu Sadari, 5 Kebiasaan Ini Malah Melemahkan Imun Tubuh
Seolah ingin mencoba kembali dan berusaha untuk mengabaikannya, Willock mengaku tidak akan menutup akun media sosialnya.
Satu hal yang menjadi alasan, Willock ingin ia tetap terhubung dengan para penggemar dan suporter klub yang terus memberinya dukungan.
"Kalau Anda tidak menggunakan media sosial, Anda akan kehilangan koneksi dengan para fans luar biasa," ujar Willock.
"Yang mendukung saya setiap hari, yang ingin melihat hidup saya, dan ingin memiliki hubungan dengan saya." imbuhnya.
Baca Juga: Lionel Messi ke Paris Saint-Germain, Michael Jordan Kecipratan Untung
Pelecehan rasial sepertinya sudah menjadi kebudayaan yang menjadi kewajiban dilakukan oleh masyarakat Inggris.
Pasalnya kejadian ini sering kali terjadi pada orang-orang keturunan dengan warna kulit berbeda, sebelumnya juga terjadi di final EURO 2020.
Tiga pemain timnas Inggris yang juga pemain keturunan mendapatkan pelecehan rasial dari para pendukungnya sendiri setelah kalah di partai final.
Meskipun bisa dimaklumi bahwa ketiga pemain tersebut sudah melakukan kesalahan, yakni gagal menjadi eksekutor penalti Inggris.
Baca Juga: Ganda Putri China Akui Pertandingan Paling Mengesankan Selama Karirnya Terjadi di Indonesia
Bukayo Saka, Marcus Rashford dan Jadon Sancho panen kritikan rasial usai gagal menunaikan tugasnya tersebut.
Source | : | Goal International |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |