BolaStylo.com - Persib Bandung menjadi salah satu kontestan Liga 1 2021 yang tengah dalam sorotan usai disebut mengakali regulasi soal status staf pelatih.
Tudingan untuk Persib Bandung mengakali regulasi Liga 1 2021 ini muncul setelah adanya keanehan terhadap status salah satu ofisial pelatih Maung Bandung.
Persib Bandung dinilai mengakali regulasi Liga 1 2021 dengan mengubah status pelatih kiper, Luizinho Passos sebagai video analis klub.
Hal itu dilakukan Persib Bandung saat melakoni pekan pertama Liga 1 2021 melawan Barito Putera beberapa hari yang lalu.
Atas kejadian itu banyak yang menilai Maung Bandung sengaja mengakali status Passos agar dapat masuk dalam Daftar Susunan Pemain (DSP).
Baca Juga: Bali United Resmi Gaet Teman Satu Kampung Gelandang Man United
Sehingga Passos dapat duduk di bangku cadangan pemain, meskipun statusnya saat itu adalah video analisis tim.
Klub asal Kota Kembang pun tersengat dan mencoba memberi klarifikasi lewat Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Teddy Tjahyono.
Teddy membantah tudingan mengakali regulasi dan beralibi jika perubahan status pelatih kiper menjadi video analis klub karena lisensi belum memenuhi syarat.
Menurutnya Persib memiliki alasan logis mengubah status Passos dalam DPS di laga melawan Barito Putera dan dinilai bukan niatan mengakali regulasi.
Baca Juga: Kasihan Lionel Messi, Bawa Argentina Juara Tapi Masih Dicibir
"Kronologisnya seperti ini, Passos kan sudah lima tahun di Indonesia," ucap Teddy kepada wartawan, Kamis (9/9/2021).
"Selama ini secara sertifikat kepelatihan selalu disetujui. Artinya, selama ini tidak ada masalah.
"Akan tetapi, sekarang ada regulasi baru dari AFC yang menyatakan pelatih kiper harus level 1.
"Dan pengumuman regulasi tersebut sangat mepet dengan penyelenggaraan kompetisi," imbuhnya.
Baca Juga: Alasan di Balik Jorginho Jadi Kapten Italia, Ini Kata Roberto Mancini
Lebih lanjut, Teddy juga mengklaim pihaknya bukan tidak mau mengurus masalah lisensi Passos karena selama 2020 tidak ada kursus kepelatihan dari AFC.
Ia justru mengkritik jika adanya perubahan regulasi seharusnya bisa disosialisasikan dan dikomunikasikan sejak jauh hari.
"Selama 2020 tidak ada kursus kepelatihan sama sekali," ujar Teddy Tjahyono.
"Sekarang bagaimana klub di Indonesia yang sudah mengontrak pelatih tiba-tiba harus level 1 kurang dari 2 hari.
Baca Juga: Simulasi PBSI, Jonatan Christie: Kondisi Lapangan Berangin!
"Komunikasinya dari AFC seperti apa, kenapa enggak tahun lalu untuk pelatih diberikan waktu untuk memenuhi kriteria itu.
"Jadi agak sulit karena sertifikasi itu harus diberikan instruktur dari AFC. Sementara selama pandemi AFC tidak menggelar kursus." imbuhnya.
Sementara itu, Persib mengakali Passos untuk bisa masuk ke bench pemain dengan mendaftarkan Gatot Prasetyo sebagai pelatih kiper.
Masalah lisensi kepelatihan ini sejatinya tidak hanya dialami Persib, namun juga sejumlah klub Liga 1 seperti Persipura Jayapura, Arema FC, dan Bali United.
Pelatih kiper Persipura Jayapura, Fison Merauje yang dirubah jabatannya menjadi kitman.
Sementara pelatih kiper Arema, Felipe Americo dan pelatih kiper Bali United, Marcelo Da Silva Pires, status keduanya sebagai penerjemah.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |