BolaStylo.com - Murid Valentino Rossi, Francesco Bagnaia berkembang pesat dengan bantuan Jorge Lorenzo hingga bisa mengalahkan Marc Marquez dan Fabio Quartararo.
Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco Bagnaia mengalami perkembangan mengagumkan dalam dua pekan terakhir pada seri GP Aragon dan GP San Marino.
Pada MotoGP Aragon 2021 (12/9), murid Valentino Rossi itu sukses menjadi juara usai mengalahkan Marc Marquez lewat pertarungan sengit dalam tiga lap terakhir.
Sepekan kemudian pada MotoGP San Marino 2021 (19/9), Pecco kembali menjadi juara kali ini meninggalkan jauh Fabio Quartararo untuk finis di posisi kedua.
Selain menjadi juara dari dua seri terakhir, Pecco juga selalu meraih posisi pertama dalam kualifikasi untuk pole position (start terdepan) dari kedua balapan itu.
Pecco mengakui kesuksesannya dalam dua pekan terakhir karena dukungan dan kerja keras seluruh tim dan kru Ducati di balik layar.
Namun lebih dari itu, Pecco pun mengungkapkan sosok 'kunci' yang membantunya mengalahkan Marquez dan Quartararo yaitu pendahulunya di Ducati, Jorge Lorenzo.
Baca Juga: Saking Luar Biasanya, Pembalap Rookie Bikin Valentino Rossi Terpesona Meski Beda Tim
Berkat Jorge Lorenzo, Francesco Bagnaia mampu mengatasi kelemahan terbesarnya selama tiga musim bergabung bersama Ducati di kelas utama MotoGP.
Dalam dua musim pertamanya bersama Ducati, Bagnaia sangat lemah dalam hal pengereman.
Mengingat, motor Ducati GP21 sendiri memang terkenal lebih hebat di trek lurus ketimbang saat menikung.
Namun pada musim ketiganya, Pecco membuat banyak orang terkesan dengan kemampuannya menikung dengan GP21.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2021 Adalah Bukti Nyata Marc Marquez Sudah Berubah!
Pembalap Pramac Ducati, Johann Zarco pun takjub melihat Pecco dapat membuat perbedaan dengan motor Ducati GP21 saat melakukan manuver di tikungan.
Dilansir BolaStylo dari MotorSport, kemampuan menikung ini diperoleh Pecco dari data Jorge Lorenzo bersama Ducati selama musim 2017 dan 2018.
Murid Valentino Rossi ini mengakui bahwa data balapan Jorge Lorenzo membantunya membentuk gaya pengeremannya sendiri.
"Itu (pengereman) adalah sesuatu yang banyak saya kerjakan, karena pada tahun pertama di MotoGP saya banyak berjuang dengan pengereman," kata Pecco usai menjuarai MotoGP San Marino 2021.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2021 - Marc Marquez Sebut Pembalap Debutan yang Bikin Dia Merana Bak Binatang!
"Saya mulai banyak bekerja di area itu di bagian akhir tahun 2019, hingga pada tahun 2020 saya sudah melakukan langkah (kemajuan).
"Tetapi saya juga banyak bekerja dengan motor jalanan di sini (di Misano) untuk mengelola ban depan dengan lebih baik.
"Karena satu hal bagus tentang Panigale kami dalam hal gaya berkendara dan ban, ban yang kami gunakan adalah ban ketahanan Michelin, konstruksinya sangat mirip.
"Apa yang dilakukan dengan bagian depan motor (Ducati GP21) sudah dekat (bagus), saya pikir.
Baca Juga: Profil Pecco Bagnaia, Si Murid Rossi 10 Tahun Berjuang Raih Mimpi di MotoGP
"Jadi, saya banyak bekerja dengan ban dan motor itu, dan juga dengan data Jorge Lorenzo saya banyak bekerja." tegasnya
"Mulai dari tahun ini, saya menjadi merasa sangat cepat di tikungan semua sirkuit, sebelumnya saya berjuang sangat keras untuk itu.
"Kami tidak mengubah apa pun di motor, pengaturannya sangat mirip dengan tahun lalu.
"Tapi feelingnya telah berkembang pesat dan saya banyak meningkatkan cara mengatur ban depan.
Baca Juga: MotoGP San Marino 2021 - Frustasi Mengejar Murid Rossi, Quartararo Sampai Berkata Begini
"Jadi feelingnya luar biasa dan itu membantu saya masuk ke tikungan cepat seperti ini." pungkasnya.
Lebih dari itu, Jorge Lorenzo juga memiliki peran besar dalam bergabungnya Pecco ke tim utama Ducati musim ini.
Sebelumnya, Ducati ingin mengontrak kembali Jorge Lorenzo untuk tampil di MotoGP 2021 setelah Andrea Dovizioso ingin pensiun sementara atau cuti semusim.
Namun setelah melakukan pertimbangan serius, Jorge Lorenzo memutuskan tidak mengambil tawaran tersebut.
Kemudian, Jorge Lorenzo merekomendasikan Pecco untuk mengisi tempatnya di tim utama Ducati.