BolaStylo.com - Federasi sepak bola Indonesia, PSSI telah menjatuhkan sanksi terhadap para pemain yang terbukti terlibat dalam kasus pengaturan skor yang terjadi di Liga 2.Kabar kurang sedap menghantui sepak bola Indonesia tepatnya saat laga Perserang Serang vs Rans Cilegon di ajang Liga 2.Bertanding di Stadion Madya Gelora Bung Karno pada Selasa (12/10/2021) lalu, laga tersebut harus tercoreng usai adanya dugaan pengaturan skor.Meski laga grup B Liga 2 itu harus berakhir imbang 0-0, namun baru-baru ini kasus pengaturan skor itu terungkap.
Baca Juga: Kawal Status Unbeaten di Laga Akhir Paruh Musim, Maung Bandung Tak Ingin Pulang dengan Hal IniDi mana saat manajemen Perserang Serang mengirimkan kronologi pengaturan skor kepada PSSI pada 28 Oktober 2021 lalu."Manajemen Perserang telah mengirimkan surat kepada PSSI pada 28 Oktober 2021.""Mereka melaporkan kronologi dugaan match fixing oleh pihak luar kepada pemain Perserang.""Komdis kemudian meminta keterangan dari pelapor dan terlapor," ucap Erwin TPL Tobing selaku Ketua Komdis yang dilansir dari PSSI.
Baca Juga: Laga Brutal di Liga 2, Badan Pemain Persijap Ini Jadi Sasaran Empuk Sang Lawan!
Atas laporan tersebut, Komdis PSSI pun lantas menjatuhkan hukuman kepada lima yang terbukti terlibat dengan pengaturan skor laga Perserang vs Rans Cilegon dari berbagai keterangan yang ada."Setelah menjalani sidang selama tiga hari, Komdis sudah memiliki bukti dan memberikan keputusan kepada pelaku pengaturan skor.""Hukuman ini sesuai dengan Kode Disiplin PSSI," jelas Erwin.Di mana 5 diantaranya merupakan eks pemain Perserang dengan masing-masing dijatuhi hukuman dilarang beraktivitas dalam dunia sepak bola yakni Eka Dwi Susanto (60 bulan), Fandy Edy ((48 bulan), Ivan Julyandhy (24 bulan), Ade Ivan Hafilah (36 bulan) dan Aray Suhendri (24 bulan).
Baca Juga: Teringat Mantan Klubnya, Suarez Samakan Henderson dengan Legenda Liverpool Ini!Selain satu nama dari tersangka ada satu pemain lain dari Persic Cilegon, Muhammad Diksi Hendika yang disanksi karena kasus pengaturan skor di pertandingan berbeda.
Diksi disebut mengontak kiper Perserang Yogi Triana agar timnya tidak kalah dari Badak Lampung pada 25 Oktober, karena ia sudah bertaruh dengan rekannya.
Gagal karena aba-aba lambatSementara itu, masalah pengaturan skor laga Perserang vs Rans Cilegon ini narasumber dalam acara Mata Najwa sempat mengungkapkan jika terdapat iming-iming dari pihak pengaturan skor sebesar Rp 150 Juta jika berhasil.
Namun semuanya gagal lantaran terlambatnya memberikan aba-aba.
"Dua hari sebelum pertandingan antara RANS Cilegon melawan Perserang, beberapa kawan menawarkan kepada kita tujuh atau sekitar delapan pemain untuk dijadikan bandar," tutur salah seorang narasumber sebagaimana dilansir di kanal YouTube Najwa Shihab.
Baca Juga: Hylo Open 2021 - Minions Perkasa! Daftar Wakil Indonesia di 16 Besar"Beberapa pemain bekerja untuk mendapatkan keuntungan, mereka siap untuk kalah sekitar dua atau tiga gol," tegasnya."Mereka (pemain) mintanya Rp 150 juta (untuk) delapan pemain. Untuk saya 20 -25 juta. (Tapi untuk keseluruhan) Rp 400 juta," lanjutnya."Pertandingan yang kita kondisikan antara rans cilegon lawan perserang ini gagal, karena kode terakhir 30 menit sebelum pertandingan," pungkas narasumber tersebut kepada Najwa Shihab.
Source | : | PSSI.org,tribun sport,Youtube Najwa Shihab |
Penulis | : | Sumakwan Wikie Riaja |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |