Indonesia Masters 2021 - Tersingkir, Ginting Bersyukur Tak Alami Ini

Eko Isdiyanto Rabu, 17 November 2021 | 20:37 WIB
Anthony Sinisuka Ginting pada babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (1/8/2021) (NOC INDONESIA)

BolaStylo.com - Pebulu tangkis spesialis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting bersyukur meski menelan pil pahit tersingkir di babak pertama Indonesia Masters 2021.

Tiga gim dilalui Anthony Sinisuka Ginting kala melakoni babak pertama Indonesia Masters 2021, Rabu (17/11/2021) di Bali International Convention Centre.

Sempat tampil meyakinkan pada gim pertama dengan skor 21-19, Anthony Sinisuka Ginting dibuat tak berdaya pada dua gim berikutnya oleh Kunlavut Vitidsan.

Tak begitu kecewa dengan kekalahan tersebut, Ginting menilai kurang sabar menjadi faktor yang membuatnya menelan pil pahit dalma laga itu.

Kunlavut juga disebut bermain baik usai mampu memanfaatkan kesalahan Ginting, namun begitu tunggal putra nomor satu Indonesia itu juga bersyukur.

Baca Juga: Kalah dari Arab Saudi, Nasib Vietnam Makin Miris di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia

Bukan karena kekalahan, namun Ginting merasa lega bisa bermain tanpa mengalami cedera seperti yang dialami dalam turnamen sebelumnya.

"Pertama, saya mengucap syukur karena bermain tanpa cedera. Hari ini permainan Kunlavut dari awal sampai akhir jarang membuat kesalahan sendiri," ucap Ginting.

"Itu yang jadi kunci utamanya. Kok juga agak berat, jadi harus main dengan sabar. Serangan-serangan andalan saya tidak bisa langsung mati dan kurang sabar mengolah bola.

"Waktu gim pertama, saya cukup memegang kendali permainan. Namun, gim kedua dan ketiga strategi sudah bisa dibaca lawan dan dia mengubah cara permainannya," imbuhnya.

Baca Juga: Indonesia Masters 2021 - Sedikit Berbeda, Kento Momota Dapatkan Hal Ini dari Penggemar

Tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting merespon perhatian khusus dari Ketua Umum PP PBSI, Agung Firman Sampurna jelang All England 2021.

Bagi Ginting permasalahan shuttlecock bukanlah hal yang harus dikhawatirkan, menurutnya kecerdasan pemain dalam mengolah bola menjadi kunci untuk masalah ini.

"Itu bukan alasan. Semua pemain merasakan hal yang sama dengan shuttlecock-nya. Kami juga sudah adaptasi lapangan," ucap Ginting.

"Lebih ke strategi saja. Kalau bolanya berat, mainnya harus bagaimana. Jadi, adu strategi saja di lapangan." imbuhnya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Kompas.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan