BolaStylo.com - Pemain timnas putri Indonesia, Shalika Aurelia klaim Garuda Pertiwi tak takut lawan Thailand usai dibantai Australia 18-0 di Piala Asia Wanita 2022.
Kebangkitan timnas putri Indonesia di laga perdana grup B Piala Asia Wanita 2022 dibuka dengan kekalahan telak dari Australia dengan skor 0-18.
Hasil tersebut membuat Garuda Pertiwi mendapat kritikan pedas dari netizen, meskipun banyak pula yang memberi dukungan untuk terus semangat dan berjuang.
Pada laga selanjutnya, Shalika Aurelia dkk akan berjumpa dengan Thailand, yang merupakan tim kuat lainnya dari grup B Piala Asia Wanita 2022.
Baca Juga: Jelang Lawan Thailand, Pelatih Timnas Putri Indonesia Sebut Garuda Pertiwi Bayi Baru Lahir!
Tak kalah hebat dari Australia, timnas putri Thailand pernah menjadi peserta Piala Dunia wanita dan berada di peringkat ke-38 ranking FIFA.
Status tersebut sangat jomplang dengan Garuda Pertiwi yang baru saja bangkit dan saat ini masih tertinggal jauh di peringkat ke-94 ranking FIFA.
Para pemain timnas putri pun sadar akan perbedaan kekuatan antar kedua tim, namun Shalika Aurelia menolak menyerah sebelum bertanding.
Baca Juga: Jelang Lawan Thailand, Timnas Wanita Indonesia Stres & Tak Kuat Hadapi Cibiran Netizen!
Shalika Aurelia mengobarkan semangat perjuangan rekan-rekannya dengan mengatakan tidak takut melawan tim sekelas Thailand.
"Thailand tim kuat dan pernah masuk Piala Dunia," kata Shalika Aurelia dilansir BolaStylo dari Kompas.
"Tetapi kami tidak takut!" tegas Shalika, yang merupakan pemain Roma Calcio Feminile itu.
"Kami mau menang dan semangat menjadi harga mati untuk mewujudkannya." pungkasnya.
Baca Juga: Lihat Timnas Putri Indonesia Dibantai Australia, Menpora Beri Tanggapan Penuh Harapan!
Adapun rasa optimisme ini tak lepas dari Thailand yang secara mengejutkan memperoleh hasil buruk seperti timnas putri Indonesia di laga perdana.
Sama seperti Garuda Pertiwi, Thailand menelan kekalahan dari Filipina di laga perdana Grup B Piala Asia Wanita 2022.
Naasnya, kekalahan Thailand saat melawan Filipina terjadi karena blunder mereka sendiri.
Hal ini memberi harapan bagi timnas putri Indonesia untuk menjaga asa meraih kemenangan.
Baca Juga: Garuda Pertiwi Dinanti Laga Neraka Lainnya Usai Drama 18-0, Sang Pelatih Beri Harapan!
"Kami sudah melihat rekaman video Thailand saat melawan Filipina," kata pelatih timnas putri Indonesia, Rudy Eka Priyambada.
"Ketika itu, Filipina membuat gol karena blunder dari Thailand." jelasnya.
"Jadi kami pun harus mampu keluar dari tekanan, menguasai bola, dan membuat peluang mencetak gol." tegasnya.
Sama seperti Shalika, Rudy pun mengakui adanya perbedaan level permainan antara timnas putri Indonesia dengan Thailand.
Baca Juga: Hampir Cetak Dobel Hattrick Saat Hancurkan Garuda Pertiwi 18-0, Kapten Australia Berkata Begini
Bahkan, ia membuat pengibaratan bahwa Garuda Pertiwi bak bayi yang baru lahir di hadapan Thailand.
"Kami ibarat bayi baru lahir, sedangkan Thailand mungkin sudah sekolah karena mereka mempunyai kompetisi," kata Rudy, dilansir BolaStylo dari Antara.
"Level mereka lima langkah di depan kami, tetapi saya ingin anak-anak tetap memiliki semangat juang." tegasnya.
Seperti diketahui, liga sepak bola putri di Indonesia memang belum bergulir kembali sejak pandemi terjadi.
Baca Juga: Bantai Timnas Putri Indonesia 18-0, Pelatih Australia Sebut Garuda Pertiwi Seperti Ini!
Sebelumnya, terakhir kali liga untuk sepak bola putri di Indonesia bergulir pada tahun 2019.
Sampai saat ini, belum ada tanda-tanda yang menunjukkan bahwa liga putri akan digulirkan kembali.
Kekalahan telak 0-18 dari Australia membuat Garuda Pertiwi diwajibkan menang saat melawan Thailand.
Sebab jika kalah dari Thailand, mereka dipastikan gugur dan tidak bisa lolos ke perempat final Piala Asia Wanita 2022 lewat jalur juara atau runner-up grup.
Saat ini, timnas Indonesia menempati dasar klasemen grup B sementara Thailand berada di peringkat ketiga setelah kalah tipis 0-1 dari Filipina.
Baca Juga: Jelang Lawan Thailand, Pelatih Timnas Putri Indonesia Sebut Garuda Pertiwi Bayi Baru Lahir!
| Source | : | Antara,kompas,BolaStylo |
| Penulis | : | Reno Kusdaroji |
| Editor | : | Reno Kusdaroji |