BolaStylo.com - Kecaman pedas dilontarkan analis sepak bola Malaysia, Dr Ramli terhadap pemain bergaji besar di klub yang masuk skuat timnas Harimau Malaya.
Dr Ramli tak mampu menahan keresahan atas polemik yang sedang mengganggu timnas Malaysia, parahnya hal itu justru datang dari para pemainnya tersendiri.
Pemain tim nasional memang diisi oleh sejumlah pemain yang bermain di klub-klub Liga Malaysia, baik klub besar maupun yang sedang berkembang.
Kesenjangan ekonomi, utamanya terkait gaji para pemain timnas Malaysia di klub masing-masing malah menimbulkan permasalahan serius.
Dilansir BolaStylo.com dari News Straits Times, Ramli menyebut pemain dengan gaji besar di klub memiliki jiwa patriotis sangat tipis saat bermain di tim nasional.
Baca Juga: Gaji Klub Bikin Pemain Timnas Malaysia Dikotak-kotakkan, Muncul Kasta?
Seolah para pemain khawatir cedera saat bermain untuk tim nasional dan lebih khawatir kehilangan tempat di klub yang dibelanya.
"Saya memperhatikan bahwa mereka yang dibayar lebih mungkin tidak memberi segalanya karena mereka khawatir cedera karena mereka memprioritaskan klub," ucap Ramli.
"Manajemen harus pintar dan menciptakan rasa patriotisme untuk memastikan para pemain siap bertarung untuk timnas," imbuhnya.
Tantangan bagi Kim Pan-gon untuk bisa menumbuhkan jiwa partiotisme tinggi untuk para pemain timnas Malaysia nanti.
Baca Juga: Pelatih Timor Leste: Mungkin Besok Kami Menang Atas Indonesia!
Ramli menyebut pelatih asal Korea Selatan itu memerlukan bantuan pelatih lokal, meskipun Kim membawa serta asisten pelatih yang berasal dari negaranya.
"Seorang pelatih butuh orang-orang yang biasa dia percayai dalam timnya untuk memastikan kesuksesan," ujar Ramli.
"Mungkin di masa depan, pelatih asing dapat melihat proses mentransfer pengetahuan mereka ke pelatih lokal.
"Hal itu bisa dilakukan melalui keterikatan singkat dengan Pan Gon dan para asistennya." imbuhnya.
Baca Juga: Pria Terkaya Ini Urungkan Niat Beli Man United: Mereka Buruk!
Source | : | News Straits Times |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |