Meski demikian, hal itu justru membuat Arsenal kena banyak hujatan dan dinilai memiliki standar ganda perihal sikap mereka dalam hal politik.
Baca Juga: Predator Anyar MotoGP 2022 Ini Akui Tampil Hebat Atas Dorongan Dari Surga!
Hal ini mengingatkan kembali saat Mesut Oezil yang saat itu masih bermain untuk Arsenal memberi dukungan terhadap muslim Uighur di China.
Nahas, setelah ia berbicara soal politik Oezil justru diasingkan Arsenal sebagai hukuman dan membuatnya pergi dari Stadion Emirates.
Football Stands Together pic.twitter.com/fvpMBCrxIf
— Arsenal (@Arsenal) March 6, 2022
Kini keadaan berbalik, banyak jurnalis yang mengingat kejadian itu dan kemudian menyerang Arsenal dengan mengingatkan sikap mereka saat itu soal Oezil.
Saat itu Arsenal menegaskan sikap mereka dengan menolak mencampuradukkan sepak bola dengn politik, hingga Oezil pun menjadi korban.
Baca Juga: German Open 2022 - Comeback usai Hampir 1 Dekade Absen, Ratu Bulu Tangkis Berkata Begini!
Arsenal when it didn’t stand with Ozil on the Uighurs in 2019: “As a football club, Arsenal has always adhered to the principle of not involving itself in politics.” https://t.co/3uuLPCajtT
— Rob Harris (@RobHarris) March 6, 2022
"Arsenal ketika tidak bersama Oezil sal Uighur di 2019: Sebagai klub sepakbola, Arsenal selalu menjunjung prinsip tak terlibat dalam politik." tulis jurnalis kawakan Rob Harris di Twitter.
Hal yang sama juga dilontarkan jurnalis inverstigasi Australia, CJ Werleman dengan mengingatkan sikap mereka mendepak Oezil karena membela muslim Uighur.
"Arsenal FC menyatakan dukungan untuk Ukraina. Ya, masih Arsenal FC yang sama, yang memecat Mesut Ozil karena menyatakan dukungannya kepada Muslim Uighu." tulis CJ.
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |