Baca Juga: Peringatan Besar Rexy Mainaky Kepada Ganda Putra Malaysia, Sehingga...
"Asia belum ada yang bisa menyanggupi karena status pandemi, makanya saya mengajukan Indonesia untuk coba (bikin) dan ternyata disetujui BWF.
"Ini agar pemain-pemain pelapis kita bisa bertanding dan mendapat poin, tidak harus jauh-jauh ke Eropa." jelasnya.
Pelaksanaan dua turnamen tambahan itu dipastikan sangat membantu para pemain pelapis untuk mendapatkan poin.
Belum ada kepastian apakah keenam turnamen tersebut akan berlangsung secara beruntun.
Sejauh ini, kepastian jadwal turnamen baru didapat untuk Indonesia Masters Super 500 pada 7-12 Juni dan Indonesia Open Super 1000 pada 14-19 Juni.
Kedua turnamen tersebut akan kembali digelar di Istora Senayan Gelora Bung Karno, Jakarta.
Setelah sebelumnya pada tahun lalu, venue pertandingan dipindah ke Bali karena masalah pandemi.
Adapun untuk jadwal turnamen lainnya, PBSI belum bisa memberikan kepastian.
"Untuk tanggal dan tempat nanti kami infokan kembali." pungkas Rudy.
Baca Juga: Tidak Ada Gelar di Korea, Skuad Muda Indonesia Berhasil Menggila di Prancis!
Source | : | antaranews.com,badminton.ina |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |