Thomas Cup 2022 - Kebijakan BWF Bikin Legenda Malaysa Iri dengan Indonesia

Reno Kusdaroji Selasa, 12 April 2022 | 15:42 WIB
bendera Indonesia tak muncul di podium juara Thomas Cup 2020 dan digantikan oleh lambag PBSI (PBSI)

BolaStylo.com - Legenda bulu tangkis Malaysia, Kwan Yoke Meng dan James Selvaraj mengomentari kebijakan Baru BWF untuk Piala Thomas 2022 menguntungkan Indonesia.

Adapun kebijakan baru BWF itu ialah mengijinkan tim yang akan berlaga untuk membawa 12 daftar pemain, yang sebelumnya hanya 10.

Kebijakan ini dibuat akibat pandemi covid-19, mengantisipasi jika mendadak ada pemain yang tidak bisa bermain karena dinyatakan positif dan terpaksa mundur.

Menurut Kwan Yoke Meng, yang pernah menjuarai Piala Thomas 1992 bersama Malaysia, sangat perlu diterapkan.

Di sisi lain, ia tak memungkiri kebijakan seperti ini akan jauh lebih menguntungkan bagi tim yang memiliki kedalaman skuad mumpuni seperti Indonesia.

Sebab tak hanya menambah kedalaman skuad, kuota tambahan ini juga bisa menguatkan strategi tim seperti Indonesia untuk mengejutkan lawannya.

"Negara-negara yang lebih kuat seperti Indonesia akan mendapat manfaat lebih dari ini," kata Yoke Meng dilansir BolaStylo dari News Strait Times.

"Mereka tidak hanya dapat menambah kedalaman skuad yang sudah seimbang, tapi juga memiliki opsi untuk mengejutkan tim lain.

"Mereka bisa mengejutkan tim lain dengan menggunakan pasangan awal atau mengganti pemain mereka." jelasnya.

Baca Juga: Fakta Menyentuh di Balik Ngototnya Raffi Ahmad Datangkan Mesut Oezil ke Liga 1

Lebih lanjut, ia membuat pernyataan yang bernada 'iri' bagi tim yang tidak memiliki kedalaman skuad dengan tim Thomas Indonesia.

Meski begitu, ia tidak pernah menyatakan bahwa Malaysia tidak memiliki kedalaman skuad seperti Indonesia juga.

"Saya benar-benar tidak melihat bagaimana ini akan menjadi keuntungan bagi tim yang tidak memiliki kedalaman." lanjutnya menjelaskan.

"Dengan lebih banyak pemain yang terdaftar, Piala Thomas tidak akan kehilangan kilaunya karena pandemi masih menjadi perhatian utama.

"Bayangkan jika seorang pemain terpaksa ditarik keluar beberapa jam sebelum pertandingan karena Covid-19.

"Setidaknya dengan lebih banyak pemain di tim, akan ada pengganti. Tidak mungkin Anda memainkan pemain ganda dalam pertandingan tunggal bukan?

"Piala Thomas adalah tentang strategi dan kerja tim. Dan Anda membutuhkan banyak trik." tegasnya.

"Yang Anda butuhkan adalah beberapa pemain yang bisa membuat tim kecewa, seperti yang kami lakukan pada 1992," tambah pelatih junior Malaysia itu.

Kekuatan skuad putra Indonesia memang tidak diragukan lagi.

Baca Juga: Hasil Korea Masters 2022 - Fikri/Bagas Selamatkan Muka Indonesia di Hari Pertama!

Baik pada nomor tunggal ataupun ganda, para pebulu tangkis putra Indonesia mask dalam peringkat atas dunia.

Di sektor ganda putra, Indonesia mempunyai tiga nama yang saat ini masuk dalam peringkat 10 besar dunia.

Mereka adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (1), Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (2), dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto (9).

Masih ada juga masih ada nama Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang performanya menanjak hingga berhasil meraih gelar All England Open 2022.

Selain keempat pasangan itu, ada dua pelapisnya lagi yakni Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.

Beralih ke nomor tunggal, ada dua nama besar Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

Meski akhir-akhir ini performa mereka menunjukkan penurunan, masih bisa di rotasi dengan Shesar Hiren Rhustavito atau Chico Aura Dwi Wardoyo.

Melihat gambaran skuad Thomas Indonesia ini dengan penerapan kebijakan baru BWF, skuad Garuda diunggulkan mempertahankan gelar juara.

Baca Juga: Hasil Korea Masters 2022 - Fikri/Bagas Selamatkan Muka Indonesia di Hari Pertama!

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : NST.com.my
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan