Hanya saja, perubahan strategi yang dilakukan Jepang mengubah jalannya pertandingan.
"Jepang mengub ah strategi mereka ketika Pearly/Thinaah memimpin," kata Rexy Mainaky dikutip BolaStylo dari The Star Malaysia.
"(Pasangan Jepang) mulai memainkan pukulan-pukulan tinggi (lob) alih-alih agresif (smes)," jelasnya.
Hingga akhirnya, Rexy Mainaky pun harus mengakui bahwa ganda putri Malaysia itu terhenti di babak 16 besar Indonesia Open 2022.
"Sayangnya, pasangan kita (Tan/Thinaah) mengikuti permainan lawan dan akhirnya kalah," sesalnya.
Lebih lanjut, Rexy menegaskan bahwa Tan/Thinaah semakin didominasi lawan di gim kedua karena stamina mereka terkuras.
"Di gim kedua, Pearly/Thinaah tidak memiliki stamina yang cukup dan tidak bisa membunuh shuttlecock," jelasnya.
Adapun hasil tersebut membawa Fukushima/Hirota membalaskan kekalahan mereka dari Tan/Thinaah di perempat final Thailand Open bulan lalu.
Waktu itu, Tan/Thinaah mengalahkan Fukushima/Hirota lewat dua gim langsung dengan skor 24-22, 21-22 dalam 43 menit.
Selain itu, kekalahan Tan/Thinaah memastikan Malaysia gagal meraih gelar juara Indonesia Open di nomor ganda putri.
Sebab pada pertandingan lainnya, ganda putri mereka, Vivian Hoo/Lim Chiew Sien juga dikalahkan wakil China, Du Yue/Li Wen Mei (10-21, 21-13, 9-21).
Source | : | Thestar.com.my,bwfworldtour.bwfbadminton.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |