Zidane Soal Tandukan ke Materazzi, Ada Rasa Bangga Tapi Setelah Itu...

Eko Isdiyanto Senin, 20 Juni 2022 | 18:00 WIB
Gelandang timnas Prancis, Zinedine Zidane, menyundul dada bek timnas Italia, Marco Materazzi, dalam laga final Piala Dunia 2006 di Olympiastadion Berlin, Jerman, 9 Juli 2006. (TWITTER.COM/FOOTBALLITALIA)

BolaStylo.com - Legenda timnas Prancis, Zinedine Zidane buka-bukaan soal perasaannya terkait momen tandukan ke Marco Materazzi pada final Piala Dunia 2006 di Jerman.

Momen tandukan kepala Zinedine Zidane ke dada Marco Materazzi itu membuat gempar dunia sepak bola yang saat itu tengah dalam tensi tinggi di laga final Piala Dunia 2006 Jerman.

Bertempat di Stadion Olimpiade Berlin, kedudukan Prancis dan Italia saat itu imbang dengan skor 1-1 hingga memasuki babak tambahan waktu.

Penggemar dikejutkan dengan reaksi Zidane yang tiba-tiba menanduk Materazzi usai bek Italia melontarkan beberapa kata-kata terhadap dirinya.

Tepatnya di menit ke-108, sang pengadil pun langsung mengganjar Zidane dengan kartu merah dan membuatnya langsung terusir dari lapangan pertandingan.

Baca Juga: Cerita Pilu Pebulu Tangkis Ukraina di Jakarta, Tak Ada Tiket Pulang

Zidane pergi, Prancis dipaksa bermain hingga adu penalti dan dipaksa mengaku keunggulan Italia dalam adu tos-tosan itu.

Sudah 16 tahun berlalu, kenangan itu masih tertancap di kepala Zidane dan diakui olehnya bahwa tidak sepenuhnya bangga dengan momen tersebut.

Dalam momen ini, Zidane juga berbagai pengalaman saat menjadi eksekutor penalti berhadapan dengan Gianluigi Buffon di awal-awal pertandingan.

Di laga final tersebut, Prancis lebih dulu unggul lewat penalti panenka Zidane sebelum dibalas dengan gol tandukan Materazzi.

Baca Juga: PSG Ugal-ugalan, Vinicius Jr Ditawar Gaji 12 Kali Lipat dan Modal Bisnis di Qatar

"Saya tidak sepenuhnya bangga atas apa yang saya lakukan, tapi itu bagian dari masa lalu saya," ucap Zidane seperti dikutip BolaStylo.com dari Telefoot.

"Saya berpikir satu atau dua kali tentang bagaimana mengambil penaltinya. Di depan saya ada kiper yang sangat mengenal saya. Jadi saya harus memikirkan sesuatu.

"Selain usaha, jelas ada teknik. Saya tidak yakin itu kegilaan. Anda bisa gagal penalti, tapi saat itu hal itulah yang harus saya lakukan." imbuhnya.

Satu-satunya hal yang mungkin disesali Zidane pada saat itu mungkin gagal membawa Prancis merengkuh gelar juara Piala Dunia 2006.

Baca Juga: Prediksi Ranking BWF Usai Indonesia Open 2022, Wakil Indonesia Turun Berjamaah!

Kekosongan lini yang ditinggalkan Zidane saat itu tentu berpengaruh pada performa tim, namun lebih dari itu dalam adu tos-tosan Italia lebih beruntung karena memiliki Buffon.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Football Italia
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Eko Isdiyanto
Video Pilihan