Fakta Fantastis dari Raket yang Dibanting Ginting Saat Juara Singapore Open 2022

Reno Kusdaroji Selasa, 19 Juli 2022 | 07:00 WIB
Anthony Sinisuka Ginting banting raket usai pastikan gelar juara Singapore Open 2022 di Singapore Indoor Stadium, Singapura, Minggu (17/7/2022) (SPOTV)

BolaStylo.com - Terkuak fakta-fakta menarik dari raket yang dibanting tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting saat menjuarai Singapore Open 2022.

Menurut penelusuran tim redaksi BolaStylo.com, raket Anthony Sinisuka Ginting yang digunakan saat bertanding di final Singapore Open 2022 ialah Li-Ning seri Aeronaut 9000.

Fakta pertama ialah Anthony Ginting sangat setia menggunakan raket bulu tangkis rilisan Li-Ning seri Aeronaut 9000.

Sebab, ia juga menggunakan raket seri tersebut saat tampil di Piala Thomas 2022 dan meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020,

Ginting sendiri telah memperkenalkan dirinya memakai raket seri Aeronaut 9000 sejak Januari 2020.

Meskipun setia, momen emosional membuat Ginting dengan senang hati membanting raket itu hingga rusak parah saat mengalahkan Kodai Naraoka di final Singapore Open 2022.

Bermain di Singapore Indoor Stadium, Minggu (17/7/2022), Ginting menang straight game secara dramatis atas tunggal putra Jepang itu.

Ginting melakoni duel selama 53 menit dengan skor sengit, 23-21, 21-17.

Adapun Ginting mengaku dengan senang hati membanting raket andalannya itu karena berhasil mengakhiri puasa gelar selama dua setengah tahun lamanya.

Baca Juga: Media Asing Ini Ngiler Melihat Keperkasaan Leo/Daniel Dkk di Singapore Open 2022!

"Ini adalah kemenangan yang sangat emosional bagi saya," kata Ginting dikutip BolaStylo dari Kompas.com.

"Saya harus menanggung kemerosotan dan berjuang, namun saya tidak pernah berhenti percaya kepada diri sendiri.

"Saya tahu saya akan keluar lebih kuat dari itu," ucapnya menegaskan kemenangannya.

Terakhir kali Ginting meraih gelar juara ialah pada Indonesia Masters 2020.

Setelahnya, Ginting kesulitan bisa dibilang terpuruk dalam rangkaian turnamen individu BWF World Tour, tak pernah lolos ke final dan tujuh kali tersingkir di babak pertama.

Selama kurun waktu itu, Ginting hanya sempat meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.

Oleh karena itu, Ginting rela merusak raket kesayangannya.

Adapun fakta selanjutnya ialah raket Li-Ning Aeronaut 9000 dibuat menggunakan materi carbon fiber berstandar militer.

Menariknya, raket Ginting terbilang ringan namun memiliki daya pukulan yang kuat.

Baca Juga: Terungkap! Faktor Ini yang Membawa Anthony Ginting Meraih Juara di Singapore Open 2022

Raket Li-Ning Aeronaut 9000 memiliki berat 85-89 gram dengan panjang keseluruhan mencapai 675 mm, dengan panjang gripnya 210 mm.

Memiliki daya pukulan yang kuat karena raket tersebut berjenis head-heavy, yakni raket yang lebih berat di bagian kepalanya.

Oleh karena itu, raket Li-Ning memiliki daya pukulan yang kuat dan cocok digunakan oleh pemain yang mengandalkan power seperti Ginting.

Mengingat, Ginting dikenal sebagai pemain yang punya smes bertenaga dan cermat memainkan bola di dekat net yang mengandalkan pengaturan kekuatan pukulan.

Fakta mengejutkan lainnya ialah, raket yang dipakai Ginting mampu menembus kecepatan 400 km/jam.

Hal itu terjadi saat Ginting melawan juara dunia asal Singapura, Loh Kean Yew di semifinal.

Waktu itu, Ginting sempat melepaskan smes berkecepatan 402 km/jam.

Fakta terakhir ialah terkait harga raket Li-Ning Aeronaut 9000 relatif murah bagi pecinta bulu tangkis.

Menurut laman resmi Li-Ning, raket yang dipakai Ginting dihargai dengan 253,3 euro atau sekitar Rp3,8 juta.

Baca Juga: Legenda Malaysia Ungkap Masalah Ganda Putra yang Bikin Rexy Mainaky Ngamuk

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Kompas.com,Facebook.com
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan