BOLASTYLO.COM - Tunggal putra Singapura, Loh Kean Yew punya kesan berbeda dari Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie usai tersingkir dari Kejuaraan Dunia 2022.
Ketiga tunggal putra tersebut sama-sama menderita kekalahan di babak perempat final Kejuaraan Dunia 2022 pada kemarin Jumat (26/8).
Selaku juara dunia tahun lalu, Loh Kean Yew (unggulan ke-8) dikalahkan si bocah ajaib Thailand, Kunlavut Vitidsarn (16) lewat drama rubber game 12-21, 21-17, 8-21.
Sementara Anthony Sinisuka Ginting dikalahkan sang raja bulu tangkis dunia, Viktor Axelsen (Denmark, 1) straight game atau lewat dua gim langsung 10-21, 10-21.
Sedangkan Jonatan Christie kena comeback setelah hampir menang melawan wakil Taiwan, Chou Tien Chen (4) lewat drama rubber game dengan skor 21-14, 11-21, 20-22.
Seusai tersingkir, baik Ginting dan Jojo merasa menyesal karena gagal mengantarkan Indonesia meraih tiket final di Kejuaraan Dunia 2022.
Sebab sejatinya, jika Ginting dan Jojo mampu mengalahkan Axelsen dan Tien Chen di perempat final, maka mereka akan bertanding satu sama lain di babak semifinal.
Terutama Jojo, yang terdengar sangat menyesal karena hampir saja meraih kemenangan atas wakil Taiwan tersebut.
Pada gim penentu, Jojo mencetak keunggulan dengan skor 10-6, 11-9, 17-10, hingga mampu mengamankan match poin untuk skor 20-15.
Naasnya, Chen mampu menemukan celah kelemahan Jojo saat match poin lewat permainan zona depan dan netting yang sulit dipatahkan oleh Jonatan.
Sampai akhirnya secara mengejutkan Chen mampu memetik tujuh poin beruntun untuk membalikkan keadaan dan memenangkan gim ketiga dengan skor 22-20.
Alhasil seusai pertandingan, Jojo mengaku sangat terpukul oleh kekalahan dengan cara seperti itu.
"Saya mencoba yang terbaik, Chou adalah pemain bagus dan dia tidak pernah menyerah," kata Jonatan Christie dikutip BolaStylo dari laman BWF World Championships.
"Dia membuktikannya hari ini. (Kekalahan) sangat mengecewakan, saya hampir lolos ke semifinal, tapi seperti itulah hasil akhirnya," sesalnya.
Sama seperti Jojo, Ginting pun mengaku menyesal kalah di tangan Viktor Axelsen.
Tunggal putra terbaik Indonesia itu merasa tidak mampu mengeluarkan performa yang maksimal karena beberapa alasan.
"Saya tidak bermain dengan baik hari ini, performa saya kurang maksimal untuk mengimbangi Viktor," sesal Ginting dikutip dari Antaranews.com.
"Sebaliknya dia bermain baik, jarang melakukan kesalahan sendiri, hasilnya memang di luar dugaan sebelum masuk lapangan," jelasnya.
Sementara itu, Loh Kean Yew justru mengaku tak menyesal kehilangan dan gagal mempertahankan gelar juaranya setelah tumbang di babak perempat final.
"Pekan ini baik-baik saja," kata pebulu tangkis berusia 25 tahun itu yang mengatakan kesulitan untuk mengatasi arus udara di dalam Tokyo Metropolitan Gymnasium.
Loh Kean Yew pun membeberkan alasannya mengaku tak menyesali kekalahannya kali ini.
"Saya hanya berusaha yang terbaik untuk memperjuangkan setiap poin dan itu lah yang terpenting," jelasnya.
Sebelumnya, Loh Kean Yew menjuarai Kejuaraan Dunia 2021 usai mengalahkan tunggal putra India, Kidambi Srikanth straight game dengan skor 21-15, 22-20.
Dalam perjalanannya menjadi juara dunia tahun lalu, ia mengalahkan nama-nama besar seperti Viktor Axelsen, Prannoy HS, dan Anders Antonsen.
Namun kini, langkahnya terhenti di babak perempat final usai dikalahkan Kunlavut Vitidsarn.
Adapun semifinal Kejuaraan Dunia 2022 di nomor tunggal putra akan mempertemukan Axelsen vs Chou Tien Chen dan Kunlavut Vitidsarn vs Zhao Jun Peng (China).
Zhaou Jun Peng melaju ke semifinal Kejuaraan Dunia 2022 usai mengalahkan Prannoy HS lewat drama rubber game dengan skor 19-21, 21-6, 21-18.
Source | : | antaranews.com,Bwfworldchampionships.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |