BOLASTYLO.COM - Stres ternyata bisa memberikan dampak yang cukup besar pada fisik manusia.
Stres selama ini dikenal sebagai salah satu masalah yang menyerang mental seseorang.
Namun, tahukah kamu selain mental, stres juga bisa berdampak buruk pada fisik dan kesehatan seseorang.
Dilansir dari Kompas.com, stres bisa mempengaruhi semua sistem tubuh termasuk pernapasan, kardiovaskular, endokrin, gastrointestinal, saraf, sistem reproduksi dan muskuloskeletal.
Karena itu, stres yang sudah memberikan pengaruh pada tubuh akan memperlihatkan dampaknya secara nyata lewat apa yang terlihat di fisik manusia.
Berikut beberapa dampak stres yang terlihat pada fisik manusia.
Beberapa peneleitian menemukan jika tingkat stres yang tinggi berkaitan dengan meningkatnya kemunculan jerawat.
Jika seseprang merasa stres, mereka cenderung sering menyentuh wajah.
Kegiatan ini bisa membuat bakteri tersebar dan berkontribusi besar pada pertumbuhan jerawat.
Selain itu, sebuah studi lain menujukkan keparahan jerawat pada 22 mahasiswa sebelum dan selama ujian.
Pada periode pemeriksaan dimana stres mereka meningkat, jerawat mereka menjadi lebih parah.
Penelitian juga menemukan jika stres bisa menyebabkan sakit kepala.
Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit di daerah kepala, wajah atau leher.
Sebuah studi pada tahun 2015 menunjukkan bahwa peningkatan intensitas stress dikaitkan dengan meningkatnya jumlah hari sakit kepala dialami per bulan.
Studi lain yang mensurvei 172 anggotan dinas militer di klinik sakit kepala juga menemukan fakta lain soal keterkaitan stres dan sakit kepala.
Mereka menemukan bahwa 67 persen peserta survei melaporkan sakit kepalanya dipicu oleh stres.
Sementara sakit kepala lain umumnya dipicu oleh kurang tidur, diet, konsumsi alkohol, perubahan hormonal dan banyak lagi.
Nyeri kronis
Peningkatan stres juga ditengarai berhubungan dengan rasa sakit, nyeri dan keluhan umum lainnya.
Beberapa penelitian menemukan jika nyeri kronis dapat dikaitkan dengan kondisi stres yang lebih tinggi serta peningkatan kadar kortisol.
Kortisol merupakan hormon stres utama dalam tubuh.
Sebagai contoh, satu penelitian yang sangat kecil membandingkan orang dengan nyeri punggung kronis dengan kelompol kontrol.
Riset itu menemukan bahwa orang-orang yang mengalami nyeri kronis memiliki kadar kortisol lebih tinggi.
Karena itu , jika ketiga gejala itu muncul sebaiknya kamu mulai berhati-hati dan memeriksakan kadar stres untuk mendapatkan solusi pengendalian stres.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Ananda Lathifah Rozalina |