Waspada! Jika Kamu Alami 3 Gejala Ini, Berarti Bahaya Stres Tengah Menghantuimu

Ananda Lathifah Rozalina Selasa, 13 September 2022 | 10:06 WIB
Illustrasi stres ()

Selain itu, sebuah studi lain menujukkan keparahan jerawat pada 22 mahasiswa sebelum dan selama ujian.

Pada periode pemeriksaan dimana stres mereka meningkat, jerawat mereka menjadi lebih parah.

Sakit kepala

Penelitian juga menemukan jika stres bisa menyebabkan sakit kepala.

Kondisi ini ditandai dengan rasa sakit di daerah kepala, wajah atau leher.

Sebuah studi pada tahun 2015 menunjukkan bahwa peningkatan intensitas stress dikaitkan dengan meningkatnya jumlah hari sakit kepala dialami per bulan.

Studi lain yang mensurvei 172 anggotan dinas militer di klinik sakit kepala juga menemukan fakta lain soal keterkaitan stres dan sakit kepala.

Mereka menemukan bahwa 67 persen peserta survei melaporkan sakit kepalanya dipicu oleh stres.

Sementara sakit kepala lain umumnya dipicu oleh kurang tidur, diet, konsumsi alkohol, perubahan hormonal dan banyak lagi.

Nyeri kronis

Peningkatan stres juga ditengarai berhubungan dengan rasa sakit, nyeri dan keluhan umum lainnya.

Beberapa penelitian menemukan jika nyeri kronis dapat dikaitkan dengan kondisi stres yang lebih tinggi serta peningkatan kadar kortisol.

Kortisol merupakan hormon stres utama dalam tubuh.

Sebagai contoh, satu penelitian yang sangat kecil membandingkan orang dengan nyeri punggung kronis dengan kelompol kontrol.

Riset itu menemukan bahwa orang-orang yang mengalami nyeri kronis memiliki kadar kortisol lebih tinggi.

Karena itu , jika ketiga gejala itu muncul sebaiknya kamu mulai berhati-hati dan memeriksakan kadar stres untuk mendapatkan solusi pengendalian stres.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaStylo (@bolastylo)



Source : Kompas.com
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan