Baca Juga: Media Ternama Marca Soroti Tragedi Kanjuruhan Malang, Masuk dalam Daftar Bencana Kerumunan Terburuk
Adapun BOPI menghimbau PSSI untuk menindak dua klub, Arema Cronus dan Persebaya Surabaya atas sengketa manajeman yang punya kepengurusan ganda.
Atas sengketa manajemen klub, BOPI menganggap Arema Cronus dan Persebaya tidak layak mengikuti Liga Indonesia 2015. Namun, himbauan ini tidak ditanggapi PSSI.
FIFA kemudian mencabut sanksi terhadap Indonesia dan kembali mengakui keanggotaannya setelah Kemenpora mencabut Surat Keputusan (SK) pembekuan PSSI pada 10 Mei 2016.
Jika FIFA mencabut keanggotaan PSSI lagi sebagai bentuk sanksi atas tragedi Kanjuruhan, maka ada sanksi lanjutan atas hal hukuman pencabutan keanggotan tersebut.
Andai FIFA mem-banned PSSI maka Timnas Indonesia ataupun klub Tanah Air dilarang untuk mengikuti kompetisi internasional di bawah naungan FIFA dan AFC.
Anggota dan ofisial PSSI juga tidak bisa mengikuti program pengembangan, latihan, maupun kursus dari FIFA dan AFC selama sanksi tersebut masih berlaku.
Hal ini berarti, Indonesia terancam batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 hingga mengikuti putaran final Piala Asia 2023 dan Piala Asia U-20 2023.
Tentu saja hal ini bisa menjadi kerugian besar bagi sepak bola Indonesia yang mulai berkembang dalam beberapa tahun terakhir.
Namun sampai saat ini, FIFA belum memberikan komentar secara resmi terkait tragedi Kanjuruhan.
Baca Juga: Media Ternama Marca Soroti Tragedi Kanjuruhan Malang, Masuk dalam Daftar Bencana Kerumunan Terburuk
Source | : | Tribunnews.com,superskor |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |