Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Terlalu Kelam, PSSI Hubungi FIFA Memohon Keringanan Sanksi
Adapun Presiden FIFA, Gianni Infantino mengaku syok berat saat mendengar insiden yang terjadi di Stadion Kanjuruhan.
Kerusuhan terjadi seusai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan Malang pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.
Tragedi Kanjuruhan itu terjadi akibat tuan rumah Arema FC menelan kekalahan 2-3 dari rival abadinya, Persebaya Surabaya.
Mengingat ini merupakan kekalahan pertama Arema di Kanjuruhan dalam laga bertajuk Derby Jawa Timur itu, para fans yang kecewa pun turun ke lapangan meluapkan emosi.
Polisi yang mencoba menertibkan kerusuhan pun menembakkan gas air mata di dalam lapangan yang membuat banyak suporter pingsan dan sulit bernapas.
Suporter yang bertumbangan membuat kepanikan di area stadion dan berebut mencari jalan keluar.
Jumlah suporter yang membutuhkan bantuan medis tak sebanding dengan jumlah tenaga kesehatan yang disiagakan di Stadion Kanjuruhan.
Alhasil, para suporter itu banyak yang mengeluh sesak napas terkena gas air mata dan terinjak-injak saat berusaha meninggalkan tribun stadion.
Sejauh ini, kerusuhan yang terjadi mengakibatkan 129 korban meninggal dunia dan 180 korban luka-luka lainnya yang masih mendapat perawatan.
Baca Juga: Shin Tae-yong Merespon Tragedi Kanjuruhan, Suporter Tanyakan Nasib Timnas Indonesia!
Source | : | Twitter,sportstar.thehindu.com |
Penulis | : | Reno Kusdaroji |
Editor | : | Reno Kusdaroji |