"Iya Dok, perang, arek-arek (teman-teman) kalau ngawur yang ngawur Dok, mati kalau lawan Brimob Dok. Tuh kan, mati, disikat. Lho mati kena itu," sahut orang kedua.
Baca Juga: Kualifikasi Piala Asia U-17 2023, Arkhan Kaka Puncaki Daftar Top Scorer
Ucapan "kematian" dari orang di dalam mobil di lapangan. @alisyarief @sehat_roemah @restyca_yah @Res_tycayah @DrEvaChaniago @ConnellyAL @6undul0h @_melody_mellow @Nicho_Silalahi @kr1t1kp3d45_pro @sehat_roemah @AremafcOfficial @aremadesign @mohmahfudmd @ListyoSigitP @Puspen_TNI pic.twitter.com/RQippiCUrB
— KAISAR SAMBO (@Sambo_Kaisar) October 4, 2022
"Wooh, kena kepalanya itu," ucap orang pertama lagi.
"Lihat aja, nyonyor (babak belur) semua. Siap-siap pasien banyak Dok," sahut orang kedua.
"Hihihi (terkekeh). Iya kumpul di sini." ucap orang pertama diiringi bunyi HT polisi.
Di dalam video tersebut juga memperlihatkan sebuah topi dengan lambang Kepolisian Republik Indonesia.
Baca Juga: Aksi Fair Play Pemain Timnas Futsal Indonesia Kena Hujat Netizen Tanah Air
Tragedi Kanjuruhan menewaskan lebih dari 100 orang, dengan ratusan lainnya mengalami luka-luka.
Tembakan gas air mata disebut-sebut sebagai pemicu utama jatuhnya banyak korban meninggal saat insiden terjadi.
Padahal penggunaan gas air mata di dalam sepak bola sangat dilarang oleh FIFA, sementara sikap dari kedua orang di dalam mobil tersebut sama sekali tidak menunjukkan rasa kemanusiaan.
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |