Kisah Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan, Sempat Pasrah Hingga Terpisah dari Rekan-rekannya

Ananda Lathifah Rozalina Rabu, 5 Oktober 2022 | 15:29 WIB
(TOMMY NICOLAS/BOLASPORT.COM)

Banyak orang yang kalut dan pank karena merasakan perih dan sesak akibat semprotan gas tersebut.

Dimas juga melihat ada beberapa orang yang mulai kehilangan kesadaran.

Ia sendiri hanya bisa mengikuti arus karena sudah tak bisa leluasa bergerak akibat berdesak-desakan.

Dimas pun sempat ada di tahap merasa pasrah karena kondisi yang begitu kacau.

"Keadaan di sana sangat terdesak-desakan. dari tribune sampai keluar stadion itu sudah tidak leluasa bergerak hanya berdesak-desakan mengikuti arus orang saja,” ujarnya seusai doa bersama di Gate 13 Stadion Kanjuruhan, Selasa (4/10/2022) malam sebagaimana dilansir dari Kompas.com.

"Posisi saya itu sudah sesak tidak bisa bernafas dan pasrah saja. sementara orang di belakang disuruh mundur-mundur itu sudah tidak memungkinkan," imbuhnya.

Dimas pun mencoba menyelamatkan diri dengan berusaha memegang jaket rekannya.

Sementara ia sudah tidak tahu temannya yang lain kemana.

"Jaket teman saya saya pegang terus ke arah pintu sini. Jadi supaya keluarnya bareng,” ujar Dimas.

"Saat tembakan gas air mata saya terpisah dengan dua teman saya yang lain jadi saya cuma berdua saja dengan teman saya yang satunya, dan jaketnya saya pegang terus. Jadi waktu jatuh pun kami berdua.”



Source : Kompas.com
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan