Kisah Saksi Mata Tragedi Kanjuruhan, Sempat Pasrah Hingga Terpisah dari Rekan-rekannya

Ananda Lathifah Rozalina Rabu, 5 Oktober 2022 | 15:29 WIB
(TOMMY NICOLAS/BOLASPORT.COM)

Dimas dan temannya lantas berhasil keluar dengan selamat setelah pagar yang roboh terdorong banyaknya orang yang berdesak-deskan.

"Saya selamat dari situ karena jatuh dari pagar yang berada di samping. Kalau itu bisa saya tidak jatuh sudah tidak tahu lagi nasib saya seperti apa."

"Saking desak-desakannya terlalu kuat jadi akhirnya roboh. Tapi, kalau itu pagarnya tidak roboh saya tidak tahu lagi karena di depan saya sudah berjatuhan," lanjutnya.

Dimas juga mengakui jika ia melihat seorang wanita yang hampir kehilangan kesadaran.

"Lalu saya juga sempat menolong salah seorang wanita yang sesak nafas saat keluar ke sini. Habis itu saya beri minum dan saya keluar ke parkiran mencari teman-teman saya yang lain,” ujarnya.

Setelah berhasil keluar, Dimas mengakui jika situasi di luar tak kalah kacau, terjadi bentrok antara Aremania dan pihak keamanan.

Di titik itu, Dimas mengaku sudah terpisah dengan rekan-rekannya.

Meski begitu, ia bersyukur karena pada akhirnya semua rekan-rekannya selamat.

Alhamdulillah dari desa saya tidak ada yang meninggal, semuanya selamat,” ucap pemuda berusia 20 tahun tersebut.

Sementara soal video viral pintu Gate 13 yang terkunci, Dimas mengaku jika saat dirinya berusaha keluar pintu sudah terbuka.

Sebab, Dimas mengaku jika dia bertahan cukup lama di tribun sambil menutup muka dengan jaket setelah gas air mata ditembakkan.

Setelah sudah tidak kuat barulah dia keluar, sehingga ia tidak tahu pasti terkait video pintu terkunci yang viral.

Tapi, situasinya memang tak jauh berbeda dari video yang beredar.

"Ya saya pernah lihat video tersebut tapi waktu saya keluar pintunya sudah terbuka," kata Dimas Bayu.

"Tapi situasi nya tidak berubah sama sekali ya seperti itu, posisi sangat ramai pada berdesak-desaan dan orang-orang saling mendahului untuk keluar. Sempat terlihat juga yang terinjak-injak."

"Banyak juga yang tergeletak waktu kejadian saya keluar itu saya tidak tahu apakah ada yang meninggal atau belum. Tapi banyak yang sudah tergeletak dan kondisinya saya tidak tahu," imbuhnya lagi.

Terlepas dari itu, pengalaman di Kanjuruhan yang dirasakannya membuat Dimas memanjatkan doa terbaik untuk korban.

Dimas juga meninggalkan syal Arema di Patung Singa Tegar dan berharap tidak akan ada lagi tragedi terjadi.

"Saya memberikan syal ini karena syal itu (item) pertama kali saya beli ketika nonton Arema, jadi saya ingin memberikan itu,” ucapnya.

“Harapan saya ke depannya supaya tidak tidak terjadi lagi karena saya dengar tragedi ini terbesar yang kedua di dunia,” pungkasnya.



Source : Kompas.com
Penulis : Ananda Lathifah Rozalina
Editor : Ananda Lathifah Rozalina
Video Pilihan