Tolak Ban Kapten Pelangi Kampanye LGBT, Prancis Tegas Hormati Qatar

BOLASTYLO.COM - Kiper timnas Prancis, Hugo Lloris tidak akan mengikuti tren penggunaan ban kapten pelangi selama gelaran Piala Dunia 2022 di Qatar.

Sikap Hugo Lloris ini ditunjukkan seiring adanya 10 negara Eropa yang kompak mendukung kampanye One Love di Piala Dunia 2022 Qatar.

Kampanye tersebut sebagai promosi dari hak-hak LGBT, diinisiasi Belanda dan kemudian didukung sembilan negara lain.

Di antaranya Belgia, Denmark, Prancis, Jerman, Norwegia, Swedia, Swiss, dan Wales yang mendukung kampanye LGBT di Piala Dunia 2022 ini.

Pesan yang ingin disampaikan dalam kampanye ini adalah diskriminasi dalam bentuk apa saja ketika jutaan mata dunia tertuju pada Piala Dunia di Qatar.

Baca Juga: Tempat Tidur Cristiano Ronaldo di Piala Dunia 2022, Samping Trek Balap Unta

Negara pendukung kampanye tersebut nantinya akan mengenakan ban kapten bermotif pelangi di Piala Dunia 2022, sikap yang jelas ditolak Prancis.

Prancis lewat Presiden Federasi Sepak Bola mereka, Noel Le Graet menegaskan jika negaranya tidak akan mengambil bagian dari kampanye tersebut.

Le Graet bahkan sudah membahas hal ini dengan kapten timnas Prancis, Hugo Lloris yang sepemikiran dengannya dan tidak akan mengenakan ban kapten pelangi.

Ia juga mengandaikan bagaimana tradisi dan aturan yang diterapkan di Prancis dilanggar oleh turis, begitu juga yang sedang dipertahankan Qatar soal padangan terhadap LGBT.

Baca Juga: Bobroknya Man United dari Alexis, Mourinho, Ibrahimovic Hingga Ronaldo

"Saya akan membahas ini dengan Hugo Lloris, saya tidak suka jika dia melakukannya," ucap Le Graet seperti dikutip dari SportMax.

"Kami bermain di negara yang harus kami hormati. Bukannya saya tidak mendukung ban kapten ini, tetapi kadang-kadang saya pikir kita sangat ingin menceramahi orang lain.

"Lantas bagaimana kalau hal itu terjadi pada negara kita. Kita juga harus melihat jika itu terjadi di negara kita." imbuhnya.

Prancis tergabung dalam Grup D Piala Dunia 2022 Qatar, bersama Tunisia, Australia dan Denmark.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 - Kekhawatiran Barat Soal Alkohol, Pakaian dan Jomblo