Piala Dunia 2022 - Lebih Parah dari Inggris & Belanda, FIFA Paksa Belgia Ganti Jersey Tandang Terkait LGBT

Reno Kusdaroji Selasa, 22 November 2022 | 09:00 WIB
Kapten timnas Mesir, Mohamed Salah, bersalaman dengan kapten timnas Belgia, Eden Hazard, sebelum laga uji coba di Stadion Jaber Al-Ahmad International, Jumat (18/11/2022). (TWITTER.COM/MADRIDXTRA)

BOLASTYLO.COM - FIFA telah melarang beberapa negara seperti Inggris, Belanda, dan Belgia terkait masalah 'isu LGBT', adapun yang terparah ialah larangan kepada Belgia.

Sebelumnya, beberapa negara di Eropa seperti Inggris, Belanda, dan Belgia telah dilarang menggunakan armband kapten dengan gambar hati berwarna pelangi bertuliskan nomor 1.

Hal itu dinilai mewakili pesan mengkampanyekan hak-hak kelompok LGBT, mengingat warna pelangi menyimbolkan solidaritas kelompok tersebut.

Alhasil, Inggris dan Belanda pun malah mengenakan ban lengan 'No Discrimination' sebagai bagian dari kampanye resmi mengritik FIFA.

FIFA dikritik karena dianggap sangat melindungi kepekaan tuan rumah Qatar, yang mendiskriminasikan LGBT hingga melarangnya di Piala Dunia 2022.

Khususnya bagi Belgia, FIFA pun kini telah memaksakan larangan kepada mereka untuk mengganti desain jersey tandang (kedua) mereka di Piala Dunia 2022.

Sama seperti kasus timnas Inggris dan Belanda, jersey kedua Belgia dinilai berkaitan dengan kelompok LGBT karena mengandung motif pelangi.

Pada dasarnya jersey tandang Belgia dominan warna putih, namun di bagian leher belakang terdapat tulisan 'satu cinta' dan motif pelangi di bagian lengan, samping, dan nomor punggung pemain.

Sejatinya, motif pelangi itu dimaksudkan sebagai lambang dari nilai-nilai kebersamaan, keragaman, dan inklusivitas.

Baca Juga: Doa Jahat Dokter Lionel Messi di Piala Dunia 2022: Saya Berharap Argentina Kalah 3x Beruntun!

Namun akhirnya, FIFA melarang Belgia mengenakan jersey itu di Piala Dunia 2022 karena dinilai mengkampanyekan suatu kelompok tertentu yakni LGBT.

Selain itu, FIFA juga melarang Belgia memakai jersey latihan pemanasan sebelum pertandingan yang dinilai terlalu warna-warni.

Sekali lagi, hal itu dinilai mengkampanyekan kelompok LBGT.

Keputusan Belgia harus mengganti jersey tandang dan tulisan Love itu disampaikan langsung oleh CEO dari RBFA, Peter Bossaert pada Senin (21/11).

"Kata cinta harus hilang, menyedihkan tetapi FIFA tidak memberi kami pilihan," jelasnya dikutip dari Mirror.

Meski begitu, ia menegaskan bahwa hal lainnya tidak akan diubah.

"Perlengkapan lainnya tidak berubah," tegasnya.

Oleh karena itu, timnas Belgia diyakini akan selalu memakai jersey kandang mereka selama berlaga di Piala Dunia 2022.

Setelah Inggris, Belanda dan Belgia, ada tiga tim peserta lain yang dipastikan mengikuti langkah ketiga negara itu batal mengenakan ban kapten yang berisi kampanye LGBT.

Ketiga tim tersebut ialah Swiss, Jerman, dan Denmark.

Baca Juga: Doa Jahat Dokter Lionel Messi di Piala Dunia 2022: Saya Berharap Argentina Kalah 3x Beruntun!



Source : Twitter,Metro.co.uk,Mirror.co.uk,Berbagai sumber
Penulis : Reno Kusdaroji
Editor : Reno Kusdaroji
Video Pilihan