BOLASTYLO.COM - Ramai di jagat media sosial komentator televisi lokal Indonesia merendahkan penggemar bulu tangkis, disebut dari kampung dan berpendidikan rendah.
Klaim tersebut terlontar saat komentator televisi swasta bernama Fadly Sungkara memandu jalannya pertandingan Marcus/Kevin di babak perempat final India Open 2023.
Fadly Sungkara mendapat banyak kritik karena dianggap tidak layak dalam memandu jalannya pertandingan tersebut secara umum atau keseluruhan dari laga bulu tangkis.
Namun kritik tersebut tak dijadikan sang komentator melakukan instropseksi diri dan justru membuat pernyataan yang sangat menggelikan.
Melalui sebuah tulisan yang diunggah pada akun Instagram pribadi pada Sabtu (21/1/2023) Fadly menyebut netizen penggemar bulu tangkis Indonesia berasal dari kampung.
Baca Juga: Pemain Timnas U-20 Indonesia Akhirnya Cetak Gol di Liga Inggris
Tak sampai di situ, puncak kekesalan Faldy terhadap netizen yang mengkritiknya membuatnya mampu mengklaim jika mereka tak selevel dengan dirinya karena berpendidikan rendah.
"Ingin rasanya menanggapi para netizen," tulis Fadly.
"Akan tetapi mengingat mereka adalah orang kampung dengan latar pendidikan yang rendah jadi lebih baik saya biarkan saja. Gak level." imbuhnya.
Berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan komentator BWF yang juga mantan pebulu tangkis putri asal Inggris, Gillian Clark.
Baca Juga: Miris, Begini Cara Cristiano Ronaldo Pasarkan Namanya ke Eropa
Sosok yang akrab disapa Oma Gill ini terkenal di kalangan pecinta bulu tangkis Indonesia lewat komentar-komentar cerdasnya saat memandu pertandingan.
Bagi Oma Gill, penggemar bulu tangkis Indonesia adalah yang terbaik, selalu membawa hal spesial terutama ketika turnamen digelar di Indonesia.
Menariknya lagi, Oma Gill meyakini bahwa penggemar bulu tangkis Indonesia adalah fan bulu tangkis terbaik di dunia.
"Kami mencintai kalian penggemar berat, kalian membuat turnamen di Indonesia menjadi sangat spesial," tulis Oma Gill lewat akun Twitter pribadi.
Baca Juga: Iwan Bule Optimistis Shayne Pattynama Sudah Dinanti Publik Tanah Air
"Kalian fan terbaik di dunia." imbuhnya.
Menjadi seorang komentator bulu tangkis bukan perkara mudah dan bisa seenaknya dilakukan, Oma Gill pernah berbagi kisahnya.
Untuk satu pertandingan yang akan dibawakannya, Oma Gill mengaku harus melakukan riset selama tiga sampai empat jam.
Selain itu ia juga kerap membawa secarik kertas saat memandu jalannya pertandingan, berisi hasil riset yang akan dibawakan saat mengomentari laga.
Baca Juga: Gabung Atletico Madrid, Prawakan Memphis Depay Disandingkan Dengan Seorang Legenda!
"Saya riset bisa tiga jam, itu rata-rata. Kadang bisa lebih dari itu." ucap Oma Gill.
Tak hanya lontaran pujian yang harus diucapkan seorang komentator, namun juga informasi valid, menarik dan tidak berlebihan.
Source | : | bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Eko Isdiyanto |