Jarang Olahraga Lebih Membahayakan Kesehatan Tubuh Ketimbang Merokok

Eko Isdiyanto Senin, 22 Oktober 2018 | 18:47 WIB
Makanan yang dapat membantu membersihkan organ paru-paru si perokok (rssing)

BolaStylo.com - Bukan menjadi rahasia umum bahwa gaya hidup pasif itu buruk, jarang melakukan olahraga ternyata lebih membahayakan kesehatan dari pada merokok.

Sebuah penelitan menemukan fakta bahwa tidak berolahraga beresiko membahayakan kesehatan tubuh.

Bahkan, resiko itu melebihi itu melebihi bahaya yang ditimbulkan merokok.

Dilansir BolaStylo.com dari Metro, para peneliti di Cleveland mempelajari 122.007 kematian pasien mereka.

Masing-masing peneliti melakukan tes latihan terhadap para pasien menggunaakn treadmill dalam jangka waktu antara 1991 hingga 2014.

Tes tersebut menghasilkan data dimana mereka yang pasif dalam bergerak kemungkinan besar cepat meninggal dari pada mereka yang aktif bergerak.

Baca Juga : Sisi Kepedulian Khabib Nurmagomedov untuk Penyandang Disabilitas

Kemungkinan tersebut tiga kali lebih tinggi dari pada resiko yang ditimbulkan oleh merokok.

Hal itu berarti membuat para perokok harus menghisap 20 batang perhari untuk dapat menyamakan resiko kematian mereka.

Jalan cepat, jogging ringan dan olahraga aerobik ringan adalh beberapa olahraga yang direkomendasika

Namun terkait dari resiko tersebut, sudah waktunya bagi kita untuk menaikkan level latihan harian dan mingguan.

Untuk dapat menghindari resiko meninggal lebih cepat.

Olahraga seperti aerobik erat kaitanya dengan kesehatan badan, selain itu olahraga itu memberikan manfaat besar pada pasien usia tua yang menderia hipertensi.

Baca Juga : Penyesalan Terbesar David Beckham dalam Hidupnya, Menikahi Victoria?

Salah satu peneliti senior dalam penelitian ini, Dr. Wael Jaber menekankan kepada masyarakat betapa pentingnya kebugaran sebagai penanda kesehatan secara keseluruhan.

"Apabila tubuh tidak fit, seseorang harus dapat menerima konsekuensi yakni beresiko besar menderita Hipertensi dan Diabetes," ucap Dr. Wael Jaber.

"Kita menganggap hal itu seolah sebagai penyakit, untuk menanganinya kita mempunyai resep yang disebut olahraga," ucap Jaber lagi.



Source : metro.co.uk
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Muhammad Shofii
Video Pilihan