Skandal Fuzhou China Open 2018, Tuduhan Serius Mantan Pebulu Tangkis Denmark

Eko Isdiyanto Sabtu, 10 November 2018 | 14:19 WIB
Ganda putra China, Li Junhui (kiri) dan Liu Yuchen, dengan medali emas Kejuaraan Dunia 2018 pada Minggu (5/8/2018) di Nanjing, China. ()

BolaStylo.com - Mantan pebulu tangkis Hans-Kristian Solberg Vittinghus beberkan alasan setelah menuduh dua ganda putra China bermain tidak sportif di perempat final Fuzhou China Open 2018.

Tudingan serius dilontarkan oleh pemain Denmark, Hans-Kristian Solberg Vittinghus, kepada dua ganda putra China yang tampil dalam laga perempat final Fuzhou China Open 2018, Jumat (9/11/2018).

Lewat beberapa cuitan, Hans-Kristian Solberg Vittinghus menuding jika Li Junhui/Liu Yuchen dan He Jiting/Tan Qiang bermain mata saat keduanya bertemu di atas lapangan.

Cuitan tersebut dipublikaskan Hans-Kristian Solberg Vittinghus melalui akun Twitter pribadi.

Menyusul tuduhan serius tersebut, mantan pebulu tangkis tunggal putra Denmark berikan alasan kuat.

Baca Juga : Paul Pogba Ungkap Sosok yang Berhasil Mempengaruhi Selera Fashion Uniknya

Pebulu tangkis Denmark, Hans-Kristian Vittinghus, berpose saat mengomentari pertandingan pada Olimpiade Rio 2016 di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Sabtu (13/8/2016).

Setidaknya ada empat alasan mengapa Vittinghus yakin ada yang tidak beres di pertemuan Li Junhui/Liu Yuchen versus He Jiting/Tan Qiang.

Dilansir BolaStylo.com dari BolaSport.com, berikut 4 alasan Vittinghus lontarkan tuduhan kepada wakil China di perempat final Fuzhou China Open 2018.

Baca Juga : Intip Seksinya WAGs Yaiza Moreno, Si Pengganti Georgina Rodriguez

1. Gim terlalu tepat

"21-15 dalam waktu 9 menit.. Saya tidak bercanda," ujar Vittinghus mengomentasi jalannya gim pertama yang terlalu singkat.

2. Servis tidak wajar

"Banyak servis bisa keluar dari single-back line," kata Vittinghus.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Seberapa besar garasi @wilfriedzaha ? #wilfriedzaha #zaha #crystalpalace

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on

3. Interval antargim terlalu pendek

"Rehat antara gim pertama dan kedua tidak sampai 45 detik. Menyedihkan."

Menurut Vittinghus meskipun bermain tanpa pelatih, karena derbi senegara, biasanya setiap pemain akan menyusun strategi cukup lama sebelum melanjutkan laga.

4. Bola keluar terlalu rapi

Vittinghus semakin gemas karena tidak ada pukulan tidak terkontrol yang biasanya sampai keluar jauh dari lapangan saat gagal mengantisipasi serangan mendadak.

"Banyak pukulan keluar matras. Ya maksudnya bisa sampai 1,5-2 meter keluar. Tapi itu seharusnya tidak terjadi di sini," kata Vittinghus.

Baca Juga : Man City Vs Man United - Gundah David Silva Setelah Hampir Kehilangan Putra

Diakhir pertandingan He/Tan keluar sebagai pemenang dengan skor 21-15, 14-21, 21-19 atas Li/Liu dan melaju ke semifinal Fuzhou China Open 2018.

Pada semifinal Fuzhou China Open 2018, He/Tan berhadapan dengan ganda putra Indonesia yaitu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan pada Sabtu (10/11/2018) di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China.

Baca Juga : Taufik Hidayat Ungkap Kenangan Indah Saat Jadi Atlet, Bukan Benda Berharga Milyaran

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Segenap redaksi Bolasport.com memperingati Hari Pahlawan Nasional tepat 10 November. #nationalheroesday #haripahlawan2018 #haripahlawan

A post shared by BolaStylo (@bolastylo) on



Source : BolaSport.com,bolastylo.bolasport.com
Penulis : Eko Isdiyanto
Editor : Muhammad Shofii
Video Pilihan