"Sudah terapi dua kali dan hasilnya memang tidak bisa langsung, tidak bisa seratus persen, soal parah atau tidaknya masih belum tahu, dia butuh istirahat dulu sekarang," ujar Aryono Miranat lagi.
Sakit yang dirasa Marcus teidak membaik pada hari kedua bahkan hingga merambat sampai ke kepala dan mata.
"Kondisinya sekarang lehernya masih sakit, sekarang nyerinya sampai ke mata, jadi matanya seperti kedutan. Marcus sudah lapor ke referee dan diminta menjelaskan histori cederanya ke dokter pertandingan," jelas Aryono.
Marcus sendiri mengaku tak mau memaksakan bertanding karena takut cederanya bertambah parah.
Baca Juga : Pebalap F1 Kimi Raikkonen Buat Geger Netizen Usai Terima Penghargaan dalam Kondisi Mabuk Berat
"Jadinya memang mundur, leher saya terasa nyut-nyutan sampai ke mata kanan. Leher saya juga terasa kencang. Saya tidak mau memaksakan, takut tambah parah," komentar Marcus kepada Badmintonindonesia.org.
Cedera serupa juga pernah dialami oleh Marcus pada BWF World Super Series Finals 2017.
Saat itu Marcus Fernaldi Gideon mengalami cedera otot leher saat latihan hari pertama.
Namun, kala itu, dia masih bisa terus bermain hingga akhirnya menjadi juara.
Baca Juga : Kaleidoskop 2018: 3 Catatan Peristiwa Horor di Dunia Olahraga Tahun Ini
Meski harus mundur dari BWF World Tour Finald 2018, Sryo Minarat mengatakan bahwa Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya tidak merasa down.
"Kondisi Kevin/Marcus ya bagaimana, nggak down sih, kalau sudah soal cedera kan susah ngomongnya. Kevin masih mau main, tapi keadaannya begini, jadi mereka sepakat untuk mundur saja. Ini yang terbaik untuk mereka, karena awal tahun depan sudah harus tanding lagi. Tahun depan masih banyak pertandingan penting menjelan olimpiade," pungkas Aryono.
Source | : | badmintonindonesia.org |
Penulis | : | Nina Andrianti Loasana |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR