BolaStylo.com - Mantan gelandang Timnas Indonesia, Ahmad Bustomi turut angkat bicara perihal Piala AFF 2010 yang kembali disorot karena dugaan pengaturan skor.
Meski telah sekitar 8 tahun berakhir, gelaran Piala AFF 2010 kembali menjadi sorotan publik.
Diduga ada pengaturan skor kala itu yang membuat Timnas Indonesia harus menerima kekalahan telak di laga final leg pertama.
Kala itu, Timnas Indonesia yang digawangi Boaz Solossa dkk digadang-gadang sebagai tim tangguh yang akan merebut gelar juara.
Baca Juga : Fakta Baru Cedera Marcus Fernaldi Diungkap Sang Kakak: Bukan Cedera Ringan Biasa!
Pasalnya, sebelum Indonesia bertemu Malaysia di final, skuat Garuda sempat mengalahkan Harimau Malaya 5-1 di babak penyisihan grup.
Namun, secara mengejutkan pada laga final yang dibagi dua leg, Indonesia kalah pada leg pertama dengan skor telak 0-3.
Bertandang ke Stadion Nasional Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Malaysia pada 26 Desember 2010, Indonesia secara mengejutkan terbobol 3 gol dari pemain Malaysia.
Dua gol dicetak oleh Moh Safee bin Mohammad Sali (61', 73') dan Mohamad Ashari bin Samsudin (68').
Pada leg kedua yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, sejatinya Indonesia berhasil menang dengan skor 2-1.
Tapi, hasil ini tak cukup membuat Indonesia meraih gelar juara karena kalah agregat gol.
Alhasil, Indonesia harus puas dengan medali perak dan posisi runner up.
Selang bertahun-tahun kemudian, manajer Timnas Indonesia saat itu, Andi Darussalam Tabusala kembali mengungkap info menarik perihal pertandingan tersebut di acara Mata Najwa bertajuk PSSI Bisa Apa Jilid 2, Rabu (19/12/2018).
"AFF 2010 ada tuduhan permainan, saya harus klarifikasi. Saya melihat sendiri bagaimana Indonesia kalah 3-0. Itu murni," Andi Darussalam Tabussala, Mantan Ketua Badan Liga Indonesia. #MataNajwaLawanMafiaBola pic.twitter.com/70cw7ieG0U
— TRANS7 (@TRANS7) December 19, 2018
"Saya perlu membuka kasus final Piala AFF 2010. Saya mendapat info menarik soal kebenaran ada match fixing yang melibatkan Timnas Indonesia. Kawan-kawan saya di Malaysia bercerita memang ada permainan pengaturan skor," ucap Andi Darussalam
Banyak tuduhan terkait settingan tersebut, salah satunya settingan tersebut katanya melibatkan para pemain Timnas Indonesia saat itu.
"Saya sendiri tidak punya bukti. Tapi secara permainan saya dan kita semua bisa merasakan ada sesuatu yang salah. Dan menurut kawan-kawan saya di Malaysia melibatkan pemain Timnas Indonesia," tambah Andi.
Mendengar banyaknya tuduhan dan kecurigaan, mantan gelandang Timnas Indonesia saat itu, Ahmad Bustomi pun turut angkat bicara.
Lewat Instagram pribadinya, Kamis (20/12/2018) mantan pemain Arema itu menyatakan jika dirinya tidak terlibat.
Ia bahkan menyatakan tidak akan menafkahi istri dan keluarganya dari uang haram.
View this post on Instagram
"Saya bukan orang yang suci tanpa dosa, tapi saya tidak akan menafkahi anak istri saya dari barang haram secara bentuk maupun cara mendapatkannya.
AFF 2010 semua bangsa Indonesia kecewa banyak yanng menangis apalagi saya sebagai pelaku di lapangan.
Saya sangat mendukung 1000000000 % aparat yang berwenang untuk mengusut yang katanya ada skandal besar, silahkan di usut dan bongkar kalau memang ada bukti-bukti yang kuat karena ini dampaknya kepada semua elemen tim waktu itu, imbasnya semua jadi kena, kalau memang ada yang berkhianat dalam tim ini saya orang pertama yang mendoakan semoga Alloh memberi ampunan.
Bagi saya waktu itu adalah bisa bermain mewakili jutaan rakyat Indonesia adalah suatu kebanggaan yang luar biasa UANG bisa habis tapi Jersey berkalungkan Medali adalah memori yang saya bisa banggakan kepada anak cucu saya nanti, agar mereka tau kalau dulu bapaknya kakeknya buyutnya pernah megharumkan Bangsa Indonesia lewat Sepak Bola, bisa di lihat jersey saya penuh tanda tangan dari semua pemain dan pelatih tapi tidak ada yang berani membubuhkan Tanda tangan di atas lambag GARUDA betapa cinta dan respectnya kita dengan negara INDONESIA," tulis Bustomi.
Bustomi kala itu memang masuk dalam daftar skuat Piala AFF 2018 sebagai gelandang.
Pemain kelahiran 1985 itu masuk dalam starting line up tim asuhan Alfred Riedl kala itu dengan memakai nomor punggung 19.
Selain Bustomi, berikut skuat Timnas Indonesia kala itu.
Kiper: Markus Horison, Ferry Rotinsulu, Kurnia Meiga, Made Wirawan
Bek: Zulkifli, Benny Wahyudi, Ricardo Salampessy, Nova Arianto, Maman Abdulrahman, Hamka Hamzah, Yesaya Desnam, M Roby, M Nasuha, Slamet Riyadi
Gelandang: M Ridwan, Arif Suyono, Toni Sucipto, Firman Utina, Eka Ramdani, Ahmad Bustomi, Hariono, Johan Juansyah, Oktovianus Maniani, Octavianus
Penyerang: Christian Gonzales, Irfan Bachdim, Boas Solossa, Bambang Pamungkas, Yongky Aribowo, Budi Sudarsono
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR