Selain Maman, nama yang juga ikut diseret-seret adalah penjaga gawang Timnas saat itu Markus Horison dan gelandang Firman Utina.
Keduanya disebut-sebut menerima uang, rumah dan bahkan mobil Alphard karena berhasil memuluskan match fixing itu.
Di zaman keemasannya. Markus adalah andalan Timnas di bawah mistar.
Baca Juga : Fakta Baru Cedera Marcus Fernaldi Diungkap Sang Kakak: Bukan Cedera Ringan Biasa!
Pria yang berganti nama Markus Haris Maulana itu juga adalah andalan di klub-klub liga super Indonesia yang dibelanya dari 2003 hingga 2008.
Markus sempat berkiprah di PSMS Medan, Arema, hingga PSM Makassar.
Bahkan, pada Piala Asia 2007 dan AFC Cup 2008, dia terpilih menjadi salah satu kiper terbaik di Asia.
Namun beberapa tahun belakangan karier Markus meredup.
Markus kemudian dikabarkan membela PPSM Magelang dan malang melintang di turnamen antar kampung (Tarkam).
Akhirnya Marcus pun memutuskan untuk gantung sepatu.
sai gantung sepatu dari sepakbola, pria berkepala plontos itu sempat terkatung-katung nasibnya.
Pada 2016 lalu namnya sempat ramai diberitakan setelah ia kedapatan mengikuti pelatihan kader Partai Perindo Kabupaten Langkat.
Kabar terbaru Markus kini kembali ke duania sepakbola.
View this post on Instagram
Ia menjadi pelatih kiper untuk klub Liga 2, Aceh United.
“Inilah yang pertama di klub Aceh United saya menjadi pelatih," ujar awal 2018 lalu.
Di klub itu Markus sudah mempersiapkan berbagai menu latihan untuk para penjaga gawang Aceh United.
"Untuk mendapatkan kiper yang bagus, melalui latihan bertahap. Minimal sebulan latihan sudah dapat diketahui kiper utama mana yang bagus," jelasnya.
Penulis | : | Nina Andrianti Loasana |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR