BolaStylo.com - Seperti Aditia calon pemain timnas U-13 Indonesia yang keluarganya menjadi korban tsunami, sosok Danu telah 4 kali diterjang ombak tsunami di Banten.
Duka mendalam tengah menyelimuti dua bocah, Aditia dan Danu yang selamat dari tragedi tsunami Banten pada Sabtu (22/12/2018).
Aditia merupakan calon pemain timnas U-13 Indonesia terpaksa harus merasakan duka mendalam setelah keluarganya menjadi korban bencana tsunami Banten.
Bocah berusia 13 tahun tersebut selamat dari tragedi tsunami karena pada saat kejadian ia tengah mengikuti seleksi timnas U-13 Indonesia untuk pra penyisihan Piala Asia.
Hingga dua hari setelah kejadian, tidak ada yang tega memberi tahu Aditia bahwa kini ia hidup sebatang kara.
Baca Juga : Borok Peran Sindikat Mafia Bola Johan Ling dkk Dalam Pengaturan Skor Liga 2 dan Liga 3 Akhirnya Terungkap
Ibu dan adiknya diketahui sudah tewas akibat tsunami, sementara sang ayah hingga kini belum ditemukan.
Kisah Aditia semakin menyayat hati ketika ia masih berharap keluarganya bisa ditemukan dalam keadaan hidup.
Ia bahkan menyimpan makanan seperti snack biskuit, susu kotak, untuk sang adik.
Tidak berbeda jauh dengan Aditia, seorang bocah lain berusia 12 tahun bernama Danu juga menjadi salah satu korban selamat tsunami Banten.
Baca Juga : Alasan Ratu Tisha Sempat Melarang Fakhri Husaini Hadir ke Mata Najwa
Kesehariannya Danu membantu perekonomian keluarga dengan bekerja di kawasan Pelelangan Ikan di Kecamatan Labuan, Pandeglang, Banten.
Kini ia tak lagi dapat membantu keluarganya karena tempat bekerjanya luluh lantah diterjang ombak tsunami.
Dilansir BolaStylo.com dari Suar.id, Danu pun sedikit menceritakan ketika ia empat kali diterjang ombak tsunami pada saat itu.
Kala itu, Danu tengah bekerja membantu bosnya berjualan ikan di Sentra Pelelangan Ikan Labuan.
Baca Juga : Edy Rahmayadi Kemungkinan Bakal Dipanggil Satgas Anti Mafia Bola
Ia mengaku, air laut surut hingga 50cm dan membuatnya terheran.
"Bingung kan air surut sampai 50 cm, tapi enggak ada firasat mau tsunami kan gak ada gempa," ucap Danu.
Surut air laut itu kemudian berganti dengan gelombang pasang pertama yang menerjang kawasan pelelangan ikan.
Hal itu belum membuat orang yang ada ditempat tersebut panik, barulah terjangan gelombang kedua membuat para warga berhamburan menyelamatkan diri.
Baca Juga : Kisah Pilu Valentino Rossi, Sempat Murung Empat Hari saat Terkena Skandal Ini
Kemudian tak lama berselang gelombang ketiga dan keempat setinggi lima meter datang menerjang meluluh lantakan kawasan pelelangan ikan.
Melihat hal tersebut, Danu mengaku panik sembari berlari dan berteriak kepada warga lain.
"Di situ saya mah panik kang, langsung teriak-teriak bilang ada gelombang tinggi sambil lari ke dataran tinggi," ucap Danu lagi.
Terjangan ombak tsunami yang memporak porandakan kawasan lelang membuat Danu tak dapat bekerja lagi.
Baca Juga : Lionel Messi, Sosok Striker yang Ternyata Miliki Karakter Sangat Pemalu
Sebelumnya ia mampu membantu perekonomian keluarga dengan upah yang dia dapat selepas bekerja.
"Kalau kerja bantu bos dapat Rp 50 sampai pukul 24.00 WIB, kalau setengah hari cuma Rp25 ribu. Tapi saya mah sampai pukul 24.00 WIB terus," ujar Danu.
Ia kini berharap bantuan segera datang dari para relawan untuk para korban tsunami Banten.
Baca Juga : Alasan Ini Buat Greg Nwokolo Geram Pada Garneta Haruni Hingga Ingin Asuh Buah Hatinya
Source | : | tribunnews,bolastylo.bolasport.com,Suar.ID |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR