Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Suyuti, mengatakan, obesitas terjadi akibat penumpukkan lemak akibat pola makan yang tidak sehat.
"Kami akan kontrol terus kondisi badannya sehingga diharapkan berat badannya bisa menurun secara perlahan, kami akan rutin datang menjenguk dan memberikan imbauan kepadanya," ujarnya.
5. Suami setia menemani
Selama Titi mengalami obesitas, sang suami diketahui selalu setia menemaninya hingga saat ini.
Hal itu diungkap oleh Titi ketika menceritakan sosok suaminya yang bekerja pancari kayu di Bukti Tangkiling.
Bahkan, ia pernah menyuruh suaminya untuk menikah lagi agar mendapatkan istri yang bisa melayani.
Baca Juga:, Sering Digunakan sebagai Tanaman Hias, Buah Parijoto Ternyata Bisa Jadi Solusi Atasi Masalah Sulit Hamil
Namun, sang suami masih menemaninya tinggal di Jalan G Obos XXV, Gang Bima, Kelurahan Menteng, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah sejak 2013 lalu.
"Saya sudah suruh suami menikah lagi, karena saya tidak bisa lagi melayaninya, tapi dia tidak mau dan memilih tetap setia bersamanya," ujar Titi.
6. Petugas kebingungan saat evakuasi Titi
Petugas Puskesmas Menteng, Kecamatan Jekanraya, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, berencana mengevakuasi Titi pada Selasa (8/1/2019).
Mereka berencana membawa Titi ke Rumah Sakit Doris Sylvanus Palangkaraya agar mendapatkan pengobatan dan perawatan.
Akan tetapi, petugas kebingungan untuk mengevakuasi Titi lantaran ukuran tubuhnya yang berat tidak bisa melewati pintu kontrakan yang terlalu kecil.
Baca Juga:, Begini Tips dan Trik agar Diet Tak Hancur Meski Tergoda dengan Nasi Padang
Kepala Seksi Rehabilitasi Sosial, Dinas Sosial Kota Palangkaraya, Subarnadi, mengatakan, pihaknya bersedia memberi bantuan selama dirawat di rumah sakit sesuai dengan ketentuan yang ada.
Tim dari instansi terkait bersama instansi lainnya masih merundingkan lagi untuk melakukan evakuasi penderita obesitas tersebut.
"Tentu banyak yang dipersiapkan dari memindahkanya dari rumah ke mobil hingga ke rumah sakit, serta menyiapkan tempat perawatannya,semua harus dirundingkan," ujarnya.
7. Rencana jebol pintu untuk evakuasi Titi
Dilansir dari Tribun News, tokoh setempat bernama Daryana sejak awal bersama warga berusaha menolong warga.
Daryana mengatakan, proses untuk mengevakuasi Titi bukanlah hal yang mudah.
Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial perlu menyiapkan banyak hal karena berat badan Titi yang mencapai 350 kg.
Daryana juga menuturkan bahwa evakusasi Titi memerlukan alat atau banyak orang.
Selain itu, perlu menjebol pintu rumah karena badannya yang terlalu lebar tidak muat untuk keluar lewat pintu.
Baca Juga:, Terkena Obesitas, Titi Wati Punya Bobot Tubuh Dua Kali Lipat Lebih Besar dari Arya Permana
Menurut Daryana, juga harus ada mobil khusus karena pastinya tubuh Titi tidak akan muat masuk pintu mobil umumnya.
"Belum lagi ketika di rumah sakit dia di tempatkan di mana? apakah ada tempat khusus untuk pasien obesitas dengan bobot 350 kg, termasuk dokter ahlinya apakah juga ada, semua ini harus dipikirkan oleh pemerintah sebelum melakukan evakuasi," ujar Daryana dikutip dari Tribun News.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kalteng, Sayuti Samsul, mengatakan, perlu persiapan matang untuk mengevakuasi Titi, mengingat kasus seperti ini belum pernah terjadi di Kalteng.
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Aziz gancar Widyamukti |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR