Meski terlambat parasut tersebut berhasil menyelamatkan nyawa Chad.
"Itu tiga detik antara melompat dan terpukul di bebatuan, hampir saja menyentuh tanah. Parasut saya akhirnya terbuka tepat sebelum saya menyentuh tanah, jika tidak maka saya akan mati. Jika penurunannya hanya beberapa kaki, saya akan mati. Saya berada di sepermili detik dari kematian," ucap Chad.
Selamat dari kematian, Chad harus menderita luka-luka yang cukup parah.
Chad menderita empat patah tulang belakang dan patah tulang panggul.
Ia dievakuasi penjaga menggunakan helikopter ke puncak tebing.
Ambulan udara kemudian membawanya dalam kondisi kritis ke unit spesial trauma di Rumah Sakit King's College, London Selatan.
Chad akhirnya mendapatkan perawatan dan penanganan doktor.
Penerjun payung itu harus memakai penyangga tulang belakang serta kursi roda demi masa penyembuhannya.
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR