BolaStylo.com- Penerjun payung bernama Chad Smith mengalami sebuah kejadian ekstrem yang membuatnya hampir kehilangan nyawa.
Chad yang sedang melakukan kegiatan terjun payungnya hampir saja kehilangan nyawa gara-gara sebuah kesalahan yang tak terduga.
Kejadian tersebut bermula saat Chad berniat melakukan terjun payung di sebuah tebing berketinggian 180 kaki dan penuh dengan bebatuan.
Chad dengan peralatan lengkap berupa ransel berisi parasut serta helm telah siap melompat dari atas tebing.
Chad dengan percaya diri melompat dari ketinggian 180 kaki.
Namun, sebuah kesalahan terjadi di tengah-tengah aksi terjun yang dilakukan Chad.
Parasut yang ditariknya tak mau terbuka di waktu yang tepat, Chad pun berada dalam bahaya dan hampir mati.
Baca Juga : Tahu Nggak? Ini Makanan Favorit Lionel Messi yang Mungkin Masih Asing di Telinga Orang Indonesia
"Saya terlalu fokus untuk mendapatkan dorongan yang baik sehingga mengacaukan parasut pilot dan melemparkannya ke bawah bukannya naik, begitu saya melompat saya pikir saya akan mati," ucap Chad.
Beruntung, parasut Chad yang awalnya macet masih mau terbuka saat dirinya hampir mencapai bawah tebing.
Meski terlambat parasut tersebut berhasil menyelamatkan nyawa Chad.
"Itu tiga detik antara melompat dan terpukul di bebatuan, hampir saja menyentuh tanah. Parasut saya akhirnya terbuka tepat sebelum saya menyentuh tanah, jika tidak maka saya akan mati. Jika penurunannya hanya beberapa kaki, saya akan mati. Saya berada di sepermili detik dari kematian," ucap Chad.
Selamat dari kematian, Chad harus menderita luka-luka yang cukup parah.
Chad menderita empat patah tulang belakang dan patah tulang panggul.
Ia dievakuasi penjaga menggunakan helikopter ke puncak tebing.
Ambulan udara kemudian membawanya dalam kondisi kritis ke unit spesial trauma di Rumah Sakit King's College, London Selatan.
Chad akhirnya mendapatkan perawatan dan penanganan doktor.
Penerjun payung itu harus memakai penyangga tulang belakang serta kursi roda demi masa penyembuhannya.
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR