Seorang asisten pelatih kabarnya menolak mengambil kerucut (salah satu properti latihan) untuk seorang wanita selama pelatihan.
Alhasil, asisten pelatih itu kabarnya lantas di pecat.
Menghadapi berbagai hal tersebut, Wubbenhorst menegaskan dia ingin dinilai berdasarkan kemampuannya bukan gendernya.
"Saya ingin saya dinilai berdasarkan performa atletik saya bukan berdasarkan saya perempuan atau laki-laki," ucap Wubbenhorst.
Ia bahkan merasa tak masalah dengan menegaskan otoritasnya.
Terlepas dari masalah gender yang kerap disinggung, Wubbenhorst mengaku memiliki tugas berat.
Karena hanya tinggal 12 pertandingan tersisa, sementara tugasnya tak main-main.
"Kami hanya memiliki 12 pertandingan tersisa untuk tetap di divisi. Ini akan menjadi pekerjaan yang sulit, "katanya.
Meski dalam posisi sulit, Wubbenhorst bersama timnya akan mencoba segalanya yang mungkin.
Ia juga mendapatkan dukungan dari Kristian Westerveld yang merupakan gelandang BV Cloppenburg.
"Kami bersedia sebagai tim untuk mencapai sesuatu di babak kedua (musim ini). Dan kita hanya bisa melakukan itu bersama," ucap Kristian.
Source | : | News.com.au |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR