BolaStylo.com - Siapa sangka di balik fungsinya sebagai bumbu dapur, kunyit memiliki manfaat menyehatkan tubuh jika dibuat menjadi susu kunyit.
Dilansir BolaStylo.com dari Nakita.grid.id, susu kunyit merupakan salah satu resep kesehatan yang terkenal di India.
Di India, susu kunyit ini biasa disebut dengan nama golden milk, tumeric latte atau haldi doodh.
Sebenarnya apa itu susu kunyit dan apa saja manfaatnya bagi tubuh manusia serta bagaimana cara membuatnya?
BolaStylovers, menjaga kesehatan tubuh merupakan salah satu kewajiban setiap orang, lalu banyak cara yang dapat dilakukan untuk itu.
Baca Juga : Putuskan Pindah Klub, Mantan Rekan Setim Andik Vermansah Ini Langsung Angkat Trofi Juara
Salah satu cara praktis untuk dapat menjaga kesehatan tubuh ialah mengonsumsi susu kunyit secara teratur.
Perlu diketahui bahwa sebelumnya, susu kunyit ini merupakan salah satu minuman yang digunakan sebagai obat oleh orang India.
Namun, karena memiliki banyak kandungan nutrisi yang baik bagi tubuh, susu kunyit dapat dikonsumsi setiap harinya.
Susu kunyit mengandung 130 kalori, 5 gram lemak, 8 gram protein, 25 mg natrium, 12 gram laktosa (gula alami yang ada pada susu), dan 12 gram karbohidrat.
Baca Juga : Usai Ditetapkan Jadi Tersangka, Vanessa Angel Kehilangan Berat Badan Sebanyak 6 Kilogram
Kandungan bahan aktif dalam kunyit yang disebut curcumin sudah sejak lama dikenal manfaatnya dalam sejarah pengobatan India Kuno.
Antioksidan ini mampu melawan kerusakan sel dan melindungi tubuh dari stres oksidatif, berikut beberapa manfaat susu kunyit bagi kesehatan tubuh.
1. Mencegah Nyeri Sendi dan Peradangan
Sebuah penelitian mengemukakan bahwa senyawa curcumin pada kunyit memiliki sifat anti radang yang sangat kuat.
Dari penelitian tersebut, asupan 500 miligram curcumin setiap hari lebih ampuh mengurangi nyeri sendi ketimbang 50 miligram obat radang sendi generik.
Hal ini dikarenakan curcumin kerap menjadi bahan yang diolah menjadi obat untuk masalah peradangan sendi seperti steoarthritis atau reumatik (reumatoid athritis).
Baca Juga : Jelang Berkunjung ke Indonesia, Pebalap MotoGP Tim Monster Energy Yamaha Ini Banjir Gombalan Netizen
2. Menyehatkan Otak
Selain berfungsi sebagai pencegah peradangan, senyawa curcumin juga dapat meningkatkan kadar brain derived neutotrophic factor (BDNF).
Senyawa BDNF inilah yang berperan dalam pembentukan sel-sel baru di otak.
Apabila tingkat BDNF di otak rendah, hal itu dapat memungkinkan seseorang terkena penyakit Alzheimer.
3. Mengurangi Resiko Kanker
Munculnya kanker disebabkan pertumbuhan sel-sel di sekitar jaringan tubuh yang tidak terkendali.
Studi menyebut, terdapat hubungan penyakit kanker dengan senyawa 6-gingerol pada jahe.
Selain itu curcumin dari kunyit diketahui juga merupakan senyawa yang mampu mencegah pertumbuhan sel kanker yang menyebar ke jaringan tubuh lainnya.
Baca Juga : Pemain Muda Asal Belanda Ini Tak Masalah dengan Cuaca di Samarinda
4. Menyehatkan Jantung
Curcumin pada kunyit dapat meningkatkan lap[isan endostel, lapisan yang membungkus pembuluh darah.
Selain itu, curcumin juga mampu menjaga jantung agar tetap sehat.
5. Menambah Sistem Kekebalan Tubuh
Kunyit memiliki sifat antibakteri, antivirus dan antijamur.
Curcumin pada kunyit serta jahe yang bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Kunyit juga memiliki Salah satu kandungan dari kayu manis cinnamaldehuyde bersifat antibakteri.
Baca Juga : Sempat Tolak Panggilan Timnas Indonesia, Begini Kabar Terbaru Andri Syahputra di Qatar
Cara pembuatan Susu Kunyit.
Bahan-bahan yang diperlukan:
Baca Juga : Kisah Unik Blaise Matuidi, Sukses Memikat Gadis Idaman Gara-gara Film Star Wars
Campurkan semua bahan ke dalam panci yang berisi air panas.
Kecilkan api, biarkan airnya mendidih selama 10 menit atau sampait tercium bau kunyit yang khas.
Saring minuman tersebut dan masukkan pada gelas. Kemudian, sajikan dengan “sendok” kayu manis.
Minuman ini bisa bertahan selama 5 hari jika disimpan dalam kulkas.
Baca Juga : Menyusup saat Laga Everton Kontra Wolves, Kucing Hitam Ini Jadi Sorotan Dunia
Source | : | nakita.grid.id,bolastylo.bolasport.com |
Penulis | : | Eko Isdiyanto |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR