BolaStylo.com - Ikan Buntal sering dikonsumsi secara bebas di Indonesia, namun sejatinya perlu penanganan khusus saat mengolah makanan tersebut.
Ikan Buntal jadi primadona di Jepang karena rasanya yang dikenal lezat.
Bukan hanya di Jepang, orang-orang Korea dan China pun mengakui jika daging ikan buntal terasa lezat.
Di Jepang makanan olahan ikan buntal disebut fugu, sedangkan di Korea disebut bok dan di China disebut hetun.
Meski begitu, hewan yang tergolong jenis vertebrata ini dikenal paling beracun kedua di dunia setelah katak racun emas.
Oleh sebab itu sebenarnya ikan ini tidak bisa dimakan secara sembarangan, hanya koki berlisensi yang dapat menyajikan ikan tersebut untuk dikonsumsi.
Pasalya Organ-organ dalam seperti hati dan kadang kulit mereka sangat beracun bagi sejumlah hewan jika dimakan.
Para juru masak profesional di Jepang biasanya tahu bagian tubuh mana yang aman dimakan dan seberapa banyak kadarnya.
Sedikitnya ada 121 jenis spesies dari ikan yang punya nama latin Tetraodontidae ini.
Sayangnya belum banyak orang Indonesia yang menyadari jika ikan ini mengandung racun berbahaya.
Kasus kematian akibat mengonsumsi ikan buntal terjadi di Dusun Lebak, Desa Sumurgung, Kecamatan Montong, Jawa Timur, Minggu (3/2/2019).
Rudiyanto Wijaya (37) dinyatakan tewas dan seorang lagi bernama Muha (40) harus mendapatkan perawatan di RSUD Dr Koesma Tuban.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Endah Nurul Komariyati mengatakan, racun ikan buntal lebih banyak terdapat di bagian kepala, hati, telur, ginjal dan kulit.
Kandungan racun dalam ikan buntal bisa meningkat ketika musim birahi tiba.
"Ada beberapa bagian ikan buntal yang berbahaya, dan memang sangat membahayakan. Kandungan racun Ikan Buntal memang tinggi, 10 ribu kali lebih membahayakan daripada sianida," ujar Endah Nurul Komariyati dilansir oleh BolaStylo.com dari Tribun Jatim.
Source | : | http://jatim.tribunnews.com,Suar.grid.id |
Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR