BolaStylo.com - Kash Siddiqi menggunakan sepak bola sebagai salah satu cara untuk membantu mencegah adanya gerakan terorisme.
Kash Siddiqi adalah mantan sepak bola yang pernah berkarier di klub akademi Arsenal.
Dilansir BolaStylo.com dari The Sun, Kash Siddiqi lahir dari ibu yang berasal dari Uganda dan seorang ayah asal India.
Perjalanan karier Siddiqi sebagai pesepak bola di Inggris ternyata bukan hal yang mudah karena statusnya sebagai seorang Muslim dan tempat asalnya, Asia Selatan.
Baca Juga : Jelang Laga Lawan MK Dons, Kiper Garuda Select Ungkapkan Persiapan Matang Timnya
Bahkan Siddiqi sendiri mengaku pernah mengalami tindakan rasialisme saat bermain untuk Boston United.
Menurut laporan dari The Sun, Kash Siddiqi kemudian menggunakan olahraga sebagai bahasa universal yang dapat membantu mencegah adanya gerakan negatif di antara anak-anak muda.
Selain itu, Kash Siddiqi juga ikut mendirikan lembaga bernama Football for Peace, lembaga amal yang menyelenggarakan pertandingan antar komunitas dengan berbagai latar belakang etnis atau budaya.
Baca Juga : Neymar Sempat Menangis Dua Hari karena Cedera Metatarsal yang Dideritanya Kambuh
Dengan lembaga tersebut, Siddiqi bisa bertemu dengan para tokoh terkemuka dari berbagai latar belakang seperti Paus Fransiskus, Pele, serta Pangeran William.
Siddiqi membentuk lembaga itu dengan harapan bisa menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang etnis, agama, dan budaya.
Selain mendirikan gerakan perdamaian, Siddiqi juga terlibat dalam pertandingan persahabatan antara tim gabungan Afganistan dan asosiasi olahraga Inggris melawan tim PBB di Greenwich College di London.
Baca Juga : Dua Setengah Tahun Berpacaran, Dele Alli Putus dengan Model Seksi Ini
Laga persahabatan itu digelar sebagai bentuk perlawan terhadap terorisme yang sempat terjadi di London, Manchester, Paris, Nice, Barcelona, Brussels, dan Stockholm.
Menurut Siddiqi, terorisme merupakan gambaran risiko dari orang-orang yang tertarik dengan gerakan penuh kekerasan di negaranya masing-masing.
Mengenai hal itu Siddiqi menilai bahwa olahraga bisa menjadi salah satu solusi untuk menghadapi terorisme, diskriminasi, dan ekstremisme.
Lembaga yang didirikan oleh Siddiqi, yakni Football for Peace kabarnya juga bekerjasama dengan sekolah-sekolah untuk mengadakan pengenalan pendidikan mengenai penyelesaian konflik, persamaan dan pemberdayaan.
Source | : | The Sun |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR