BolaStylo.com - Supir Joko Driyono, Muhammad Mardani Mogot, memberikan pengakuan mengejutkan saat diwawancara oleh Najwa Shihab yang kemudian ditayangkan di program acara Mata Najwa Trans7, Rabu (20/2/2019).
Muhammad Mardani Mogot mau tidak mau turut terseret dalam kasus pengaturan skor yang menjerat Joko Driyono.
Pasalnya pria yang akrab disapa Dani itu menyanggupi permintaan atasannya untuk mengamakankan sejumlah dokumen di apartemen Plt Ketua Umum PSSI di taman Rasuna, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Meski begitu, Dani mengaku bahwa tindakan yang ia lakukan menyalahi aturan.
Berikut 5 Fakta pengakuan Dani, Supir Joko Driyono yang telah dirangkum oleh BolaStylo.com
1. Diminta Amankan Sejumlah Dokumen
Pada tanggal 31 Januari 2019 sekitar pukul 8-11 malam, Joko Driyono menghubungi Dani via telepon.
Jokdri kemudian menanyakan apakah Dani masih bisa masuk ke dalam apartemen melalui pintu belakang.
Dani mengaku diminta mengamankan semua dokumen yang berbentuk kertas, kecuali majalah dan buku.
Saat sudah mendapatkan dokumen pesanan Joko Driyono, Dani kemudian memasukkan berkas-berkas itu dalam dua tas ransel yang ia bawa.
"Amankan semua yang berbentuk kertas, kecuali majalah dan buku. Saya masukin ke tas. Laptop juga suruh diamankan pakai 2 ransel," ujar Dani.
2. Seret Nama Staf Keuangan Persija Jakarta
Bukan hanya diminta mengambil sejumlah dokumen, Joko Driyono juga meminta sopirnya untuk mengamankan CCTV.
"Kemudian, saya keluar, sudah sampai lampu merah di bundaran Epicentrum, Pak JD telpon lagi. Dia menyuruh amankan CCTV," ujar Dani menambahkan.
Meski sudah melakukan perintah Joko Driyono, Dani mengaku tidak tahu soal isi dokumen yang ia bawa dari apartemen.
Namun, Dani mengaku bahwa salah satu staf keuangan klub Persija Jakarta memerintahkan agar bukti-bukti tersebut itu segera dihancurkan.
"Saya tahu ada proses penghancuran dokumen. Saya lihat, tapi tidak tahu dokumen apa. Yang menyuruh staf keuangan Persija," katanya.
3. Dani Mengaku ke Satgas Antimafia Bola
Sadar telah melakukan kesalahan, Dani tidak bisa menyembunyikan rasa cemas saat melihat kantor PSSI digeledah.
"Saya ketemu satgas dan mengaku karena gelisah. Kemudian saya diinterogasi, barang di mana. Saya bilang di tempat teman saya," ujar Dani.
Setelah Dani mengaku pada satgas, Joko Driyono langsung meminta maaf pada supirnya.
Jokdri bahkan menjanjikan siap pasang badan untuk membela Dani agar tidak dipenjara.
"Pak JD sudah minta maaf. Saya mau karena intruksi dan dia atasan. Saya punya banyak utang budi, 9 tahun (bekerja untuk beliau)," ujarnya.
4. Dapat kepercayaan Transfer Uang 5 Miliar
Joko Driyono memberikan kepercayaan yang besar pada Dani. Termasuk soal masalah mentransfer sejumlah dana.
Najwa Shihab pun penasaran dengan jumlah nominal uang yang pernah ditransfer Dani.
"5," jawab Dani singkat.
"5 apa?" tanya Najwa Shihab.
"5 M," pungkas Dani.
5. Tiga Orang tersangka Ditetapkan Dalam Perusakan Alat Bukti
Satgas Antimafia Bola akhirnya menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus perusakan alat bukti ini.
Mereka adalah Musmuliadi itu OB (office boy) di satu perusahaan klub sepakbola, Muhammad Mardani Mogot alias Dani, sopir Joko Driyono, dan terakhir Abdul Gofur, office boy di kantor PSSI.
Source | : | BolaStylo.com |
Penulis | : | Katarina Erlita candrasari |
Editor | : | Nina Andrianti Loasana |
KOMENTAR