Awalnya, aturan yang ada adalah setiap tim hanya terdiri dari pemain di bawah usia 22 tahun.
Namun, Filipina melonggarkannya terkait tim mereka sendiri yang mengandalkan pemain naturalisasi dengan usia senior sebagai tumpuan ketimbang hanya bergantung pada pemain muda lokal yang belum matang dan minim pengalaman.
Sehingga Filipina akhirnya memutuskan membolehkan dua pemain diluar usia 22 tahun untuk masuk skuat terlepas pemain tersebut naturalisasi atau tidak.
Aturan itu membuat beberapa pemain berpengalaman termasuk naturalisasi dengan status usia diatas 22 tahun harus saling bersaing.
Baca Juga : Indra Sjafri Masih Galau? 3 Pemain Timnas U-23 Indonesia Ini Dalam Posisi Bahaya
Para pemain yang mengisi dua slot tersedia itu bak sebuah harta karun yang langka di kubu Timnas U-22 Indonesia pada SEA Games 2019 mendatang.
Para pemain harus bersaing terlebih dulu dan menunjukkan performa bagus agar bisa ditarik membela Timnas U-22 Indonesia di ajang bergengsi tersebut.
Padahal banyak pemain berpotensi yang terhitung naturalisasi dan berusia senior seperti Alberto Goncalves (38) Stefano Lilipaly (29) dan Esteban Vizcarra (32) yang bisa mengisi slot bantuan di lini depan Timnas U-22 Indonesia.
Namun, tidak menutup kemungkinan Indra Sjafri akan membawa para pemain muda saja dalam ajang tersebut.
Pasalnya, Indra terlihat tak terlalu tertarik pada status naturalisasi yang dimiliki pemain dan lebih memperhatikan performa dan kesesuaian dengan kebutuhan skuatnya.
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com dengan judul "Kans Pemain Naturalisasi di Timnas U-22 Indonesia Menipis karena Aturan SEA Games 2019 Diubah"
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR