BolaStylo.com - Pemain berusia senior tampaknya harus bersaing lebih keras demi mendapatkan posisi di skuat Timnas U-22 Indonesia pada ajang multi event dua tahunan SEA Games 2019.
Sebelumnya, ajang SEA Games digeler di Malaysia pada tahun 2017.
Kala itu, Timnas U-23 Indonesia yang diperkuat Hansamu Yama dkk berhasil mempersembahkan medali perunggu usai merebut tempat ketiga.
Kini, SEA Games 2019 akan dilangsungkan di Filipina dengan skuat yang tentu berubah.
Pasalnya, pemain di era Hansamu Yama kebanyakan telah melewati usia 22 tahun.
Pergantian pemain dan skuat tentu menjadi tantangan baru bagi Timnas U-22 Indonesia, terlebih kini ada aturan baru yang berlaku.
Baca Juga : Turut Berduka, Khabib Nurmagomedov Sampaikan Pesan Pada Para Korban Aksi Teror di Selandia Baru
Dilansir BolaStylo.com dari Bolasport.com yang mengutip media Vietnam, Filipina sebagai tuan rumah mengubah satu aturan dalam cabang olahraga sepak bola.
Filipina kini mengurangi aturan kuota pemain tanpa batasan umur dan usia yang berpengalaman untuk menjadi bala bantuan bagi Timnas U-22 masing-masing negara.
Pada era SEA Games 2017 pemain tanpa batasan umur diberi kuota 3 pemain, sementara kini kuotanya harus berkurang menjadi dua pemain saja.
Awalnya, aturan yang ada adalah setiap tim hanya terdiri dari pemain di bawah usia 22 tahun.
Namun, Filipina melonggarkannya terkait tim mereka sendiri yang mengandalkan pemain naturalisasi dengan usia senior sebagai tumpuan ketimbang hanya bergantung pada pemain muda lokal yang belum matang dan minim pengalaman.
Sehingga Filipina akhirnya memutuskan membolehkan dua pemain diluar usia 22 tahun untuk masuk skuat terlepas pemain tersebut naturalisasi atau tidak.
Aturan itu membuat beberapa pemain berpengalaman termasuk naturalisasi dengan status usia diatas 22 tahun harus saling bersaing.
Baca Juga : Indra Sjafri Masih Galau? 3 Pemain Timnas U-23 Indonesia Ini Dalam Posisi Bahaya
Para pemain yang mengisi dua slot tersedia itu bak sebuah harta karun yang langka di kubu Timnas U-22 Indonesia pada SEA Games 2019 mendatang.
Para pemain harus bersaing terlebih dulu dan menunjukkan performa bagus agar bisa ditarik membela Timnas U-22 Indonesia di ajang bergengsi tersebut.
Padahal banyak pemain berpotensi yang terhitung naturalisasi dan berusia senior seperti Alberto Goncalves (38) Stefano Lilipaly (29) dan Esteban Vizcarra (32) yang bisa mengisi slot bantuan di lini depan Timnas U-22 Indonesia.
Namun, tidak menutup kemungkinan Indra Sjafri akan membawa para pemain muda saja dalam ajang tersebut.
Pasalnya, Indra terlihat tak terlalu tertarik pada status naturalisasi yang dimiliki pemain dan lebih memperhatikan performa dan kesesuaian dengan kebutuhan skuatnya.
Artikel ini telah tayang di Bolasport.com dengan judul "Kans Pemain Naturalisasi di Timnas U-22 Indonesia Menipis karena Aturan SEA Games 2019 Diubah"
Source | : | BolaSport.com |
Penulis | : | Ananda Lathifah Rozalina |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR