"Makan 300g atau lebih jamur yang dimasak, kira-kira sama dengan punnet (keranjang kecil buah) berukuran sedang, dapat menurunkan risiko gangguan kognitif ringan," demikian pernyataan dalam artikel seperti dikutip BolaStylo.com dari Suar.
"Bahkan makan dalam jumlah kecil tetap dapat bermanfaat."
Baca Juga : Ibunda Mohamed Salah Marah Besar saat Tahu Foto Mesra Sang Anak Tersebar di Medsos
Sebagai informasi, gangguan kognitif ringan adalah fase peralihan antara penuaan normal dan demensia yang menyebabkan menurunnya fungsi kognitif seperti daya ingat, keterampilan sosial, reaksi emosi, dan intelektualitas.
Jamur bisa membantu menjaga fungsi otak dan menurunkan risiko gangguan kognitif ringan karena kandungan asam aminonya.
Peneliti dari National University of Singapore melakukan riset dengan mewawancarai 600 orang berusia 60 tahun ke atas selama 6 tahun.
Baca Juga : Popularitas Dimas Drajad Naik Pesat Pasca Selamatkan Muka Timnas U-23 Indonesia
Tak disangka partisipan yang makan lebih dari dua porsi jamur setiap minggunya memiliki risiko mengalami gangguan kognitif ringan kurang dari 50%.
Dokter Irwin Cheah mengatakan senyawa dalam jamur itu tidak dapat diproduksi sendiri oleh manusia, sehingga harus mendapatkannya dari makanan.
"Kami sangat tertarik pada senyawa yang disebut ergothioneine (ET). ET adalah antioksidan dan antiinflamasi yang unik yang tidak dapat disintesis oleh manusia sendiri. Tapi itu bisa didapat dari sumber makanan, salah satu yang utama adalah jamur."
Dalam konteks ini, jamur yang digunakan dalam penelitian adalah jamur kancing putih, jamur tiram, shiitake, serta jamur kering dan kalengan.
Source | : | Suar.grid.id |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR