BolaStylo.com - Jamur ternyata menyimpan manfaat sebagai bahan makanan yang dapat menjaga fungsi otak manusia.
Semakin senja usia seseorang, tentunya ingin agar otak berfungsi sebagaimana mestinya.
Beragam cara seperti latihan teratur dan menkonsumsi makanan bergizi dilkukan oleh sebagian orang untuk menjaga fungsi otak hingga senja.
Maklum, penurunan fungsi otak memang menjadi salah satu mimpi buruk bagi orang yang memasuki usia senja.
Baca Juga : Dicemooh dan Disebut Aneh, Hector Bellerin Pesepak Bola Paling Bergaya di Dunia
Dilansir BolaStylo.com dari Suar, menjaga kinerja otak ternyata bisa dilakukan dengan mengonsumsi jamur.
Laporan dari Elite Readers menyebut bahwa makan dua porsi jamur setiap minggu dapat mengurangi risiko penurunan fungsi otak hingga 50%.
Hal itu juga diungkap oleh seorang ilmuwan lewat penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Alzheimer's Disease.
Baca Juga : Mewah, iPhone XS Max Edisi Khusus Lionel Messi Berbalut Emas 24 Karat
Ilmuwan tersebut mengungkap bahwa mengonsumsi jamur setidaknya 300 gram jamur dapat mengurangi risiko gangguan kognitif ringan.
"Makan 300g atau lebih jamur yang dimasak, kira-kira sama dengan punnet (keranjang kecil buah) berukuran sedang, dapat menurunkan risiko gangguan kognitif ringan," demikian pernyataan dalam artikel seperti dikutip BolaStylo.com dari Suar.
"Bahkan makan dalam jumlah kecil tetap dapat bermanfaat."
Baca Juga : Ibunda Mohamed Salah Marah Besar saat Tahu Foto Mesra Sang Anak Tersebar di Medsos
Sebagai informasi, gangguan kognitif ringan adalah fase peralihan antara penuaan normal dan demensia yang menyebabkan menurunnya fungsi kognitif seperti daya ingat, keterampilan sosial, reaksi emosi, dan intelektualitas.
Jamur bisa membantu menjaga fungsi otak dan menurunkan risiko gangguan kognitif ringan karena kandungan asam aminonya.
Peneliti dari National University of Singapore melakukan riset dengan mewawancarai 600 orang berusia 60 tahun ke atas selama 6 tahun.
Baca Juga : Popularitas Dimas Drajad Naik Pesat Pasca Selamatkan Muka Timnas U-23 Indonesia
Tak disangka partisipan yang makan lebih dari dua porsi jamur setiap minggunya memiliki risiko mengalami gangguan kognitif ringan kurang dari 50%.
Dokter Irwin Cheah mengatakan senyawa dalam jamur itu tidak dapat diproduksi sendiri oleh manusia, sehingga harus mendapatkannya dari makanan.
"Kami sangat tertarik pada senyawa yang disebut ergothioneine (ET). ET adalah antioksidan dan antiinflamasi yang unik yang tidak dapat disintesis oleh manusia sendiri. Tapi itu bisa didapat dari sumber makanan, salah satu yang utama adalah jamur."
Dalam konteks ini, jamur yang digunakan dalam penelitian adalah jamur kancing putih, jamur tiram, shiitake, serta jamur kering dan kalengan.
Source | : | Suar.grid.id |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR