BolaStylo.com - Pemain Bayern Muenchen, Franck Ribery, ternyata menyimpan kisah pilu di balik bekas luka di wajahnya.
Kisah pilu Franck Ribery itu bermula ketika dia masih berusia 2 tahun.
Kala itu, Franck Ribery mengalami kecelakaan mobil bersama keluarganya di Boulogne-sur-Mer, Prancis.
Franck Ribery kecil saat itu tidak mengenakan sabuk pengaman yang membuat ia terbentur ke kaca depan mobil.
Akibatnya, Ribery mendapatkan luka serius di bagian wajahnya meski ia berhasil selamat dari kecelakaan tersebut.
Baca Juga : Demi Temani Istri Melahirkan, Franck Ribery Telat Bergabung dengan Bayern Muenchen
Pasca insiden kecelakaan itu, Ribery kemudian dilarikan ke rumah sakit dan mendapat 100 jahitan.
Sejak mendapat luka di wajahnya, kisah kehidupan Ribery saat itu berubah drastis.
Ribery menceritakan bahwa setelah insiden itu dirinya seringkali dibully teman-teman maupun tetangganya.
Kisah pilu itu diceritakan Ribery dalam sebuah wawancara bersama media Prancis, Canal+ Sport.
Baca Juga : Franck Ribery Bakal Kena Denda Besar dari Bayern Muenchen Gara-gara Mengumpat di Media Sosial
Ribery mengatakan bahwa kemanapun dia pergi, orang-orang di sekitarnya akan melihat ke arahnya.
Namun, mereka tidak melihat Ribery sebagai orang yang baik sebagai seorang pemain sepak bola.
Mereka justru menghujat bekas luka yang ada di wajah pemain Bayern Muenchen tersebut.
"Orang-orang berkata, 'Lihat apa yang ada di wajahnya, lihat kepalanya. Apa bekas luka? Dia sangat jelek'," kata Ribery kepada Canal+ Sport dikutip BolaStylo.com dari Sport Bible.
"Kemanapun saya pergi, orang akan melihat saya bukan karena saya orang baik atau karena nama saya Franck atau pemain sepak bola yang baik, tetapi karena bekas luka," ujar Ribery menambahkan.
Meski begitu, Ribery mengaku dirinya menjadi seseorang yang kuat lantaran sering dibully orang-orang di sekitarnya.
Namun demikian, keluarga Ribery juga turut merasa sakit hati ketika mengetahui dia dibully.
"Mereka memberi saya karakter dan kekuatan ini. Karena ketika masih kecil dan memiliki bekas luka seperti ini, hal itu tidak mudah. Cara orang melihatku dan berkomentar, membuat keluargaku menderita karena hal itu," ungkapnya.
Baca Juga : Mengenal Jessy Abdo, Aktris Lebanon yang Dirumorkan Memeluk Mohamed Salah
"Orang-orang yang berbicara tentang hal itu adalah orang tua lain dan ini sangat kejam. Aku tidak pernah ke pojok ruangan dan menangis, meskipun menderita," katanya.
Luka di wajahnya seolah membangkitkan Ribery menjadi seseorang yang lebih kuat dari sebelumnya.
Pria yang kini berusia 35 tahun itu justru mendapatkan motivasi dari orang-orang yang menghina lukanya.
Baca Juga : Rumah Bersejarah Milik Ryan Giggs Susah Dijual Gara-gara Hal Sepele Ini
Hal itu diungkap Ribery dalam buku karangan Simon Kuper yang berjudul The Football Men: Up Close with the Giants of the Modern Game
"Dengan cara tertentu kecelakaan ini membantu saya. Sebagai seorang anak, itu memotivasi saya," tuturnya.
"Tuhan memberiku perbedaan ini. Bekas luka itu adalah bagian dari diriku, dan orang-orang hanya akan menganggapku seperti diriku sendiri," pungkasnya.
Source | : | sportbible.com |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR