BolaStylo.com - Mandi hanya satu kali sehari ternyata memiliki efek menyehatkan bagi manusia menurut penjelasan medis.
Masyarakat Indonesia umumnya akan mandi sebanyak dua kali sehari setiap harinya.
Bahkan, jika ada seseorang yang mandi hanya satu kali sehari, biasanya akan dianggap sebagai orang jorok.
Namun, mandi hanya satu kali sehari ternyata membawa dampak positif bagi kesehatan tubuh manusia.
Dilansir BolaStylo.com dari Tribun Style yang mengutip Ilfsicence, hal itu dibuktikan dengan adanya studi yang meneliti suku primitif Yanomami di pedalaman hutan Amazon.
Baca Juga : Jawaban Greg Nwokolo Ketika Ditanya Pilihannya antara Keluarga dan Sepak Bola
Suku primitif Yanomami dikenal sebagai suku yang jarang bersentuhan dengan air karena untuk melindungi diri dari ancaman predator.
Kebiasaan ini ternyata membuat kompleksitas bakteri dalam tubuh suku primitif Yanomami menjadi tinggi dan menjadi antibiotik alami bagi tubuh.
Dampaknya, tubuh suku primitif Yanomami menjadi lebih kebal terhadap serangan virus penyakit.
Sedangkan, penelitian lain yang dilakukan oleh Universitas Manchester, Edinburgh, Lancaster, dan Southampton, menemukan, tiga perempat dari responden setidaknya mandi satu kali dalam sehari.
Baca Juga : Pengalaman Unik Petugas Klub Inggris, Temukan Burger yang Mendarat dari Ruang Angkasa
Menurut Profesor Stephen Shumack, Presiden Australasian College of Dermatologists, mengungkapkan, aktivitas mandi hanya dilakukan ketika kita perlu.
Shumack mengatakan, sebetulnya, aktivitas mandi yang dilakukan sehari-hari muncul sejak 50-60 tahun terakhir sejak munculnya kamar mandi menggunakan pancuran.
Dari situlah, gagasan mandi sehari-hari telah menjadi biasa.
Hal tersebut sebetulnya dilakukan karena tekanan sosial, bukan berdasarkan kebutuhan. Mandi yang dilakukan sehari-hari menjadi populer karena kebutuhan sosial untuk wangi.
Baca Juga : Perjuangan Cristiano Ronaldo untuk Pulih dari Cedera jadi Bahan Candaan Mantan Rekan Setimnya
Padahal, bagian tubuh yang menghasilkan bau hanya pada ketiak dan pangkal paha, bukan seluruh tubuh.
Selain berdasarkan kebutuhan, Shumack juga mengingatkan, agar tidak mandi menggunakan air panas.
Sebab, mandi menggunakan air panas memiliki dampak buruk lebih banyak dibandingkan dampak baik yang diberikan.
Di antaranya, menyingkirkan produksi minyak alami dari tubuh yang berfungsi untuk melindungi sel-sel kulit, sehingga menyebabkan kerusakan kulit dan membuat kulit rentan terhadap bakteri atau virus.
Selain itu, menyebabkan gatal-gatal, kekeringan, kulit mengelupas, dan eksim.
Source | : | Tribun Style |
Penulis | : | Aziz Gancar Widyamukti |
Editor | : | Muhammad Shofii |
KOMENTAR